SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
1.
RISKI ANSARI
HASIBUAN 1520100154
2.
NUL KAMALIA 1520100153
3.
RUAIDAH SALEH
HARAHAP 1520100155
4.
ROS DEWATI 1520100156
5.
NUR AJIZAH 1520100157
DOSEN PENGAMPU
TAUFIK HIDAYAT
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PADANGSIDIMPUAN
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur mari kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmad
dan karunianya kepada penulis, sehingga penulis beserta bisa menyusun makalah
ini dengan judul ”Sistem Informasi Eksekutif dan Berdasarkan Teori (ISSN)”.
Sholawat dan salam kita hadiahkan ke arwah
Nabi besar Muhammad SAW, seorang pemimpin sejati, suri tauladan yang baik bagi
semua umat, yang telah membawa kita ke zaman modern yang penuh dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi seperti sekarang ini.
Penulis
berharap makalah ini bisa bermanfaat serta memberikan sumbangan pengetahuan
bagi semua pihak yang tertarik dan ingin mengetahui tentang perpajakan yang ada
di Indonesia. Makalah ini juga diharapkan bisa menjadi penambah literatur
(daftar bacaan) khususnya bagi mahasiswa fakultas Ekonomi Islam yang mengambil
mata kuliah Perpajakan.
Namun
demikian, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari semua
pihak demi penyempurnaan makalah ini.
Akhir
kata semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, bersama ini penulis
mempersembahkan makalah dengan judul ” Sistem Informasi Eksekutif dan
Berdasarkan Teori (ISSN)” kehadapan para pembaca
Padangsidimpuan, Nopember 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN.......................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
BAB II
PEMBAHASAN............................................................................ 2
A. Sistem Informasi.............................................................................. 2
B. Sistem
Informasi Eksekutif.............................................................. 2
C. Konsep
Dasar Sistem Informasi Eksekutif ..................................... 4
D. Model
Sistem Informasi Eksekutif ................................................. 5
E.
Keuntungan Dan
Kekurangan SIE ................................................. 8
F. Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan penerapan EIS ...................... 8
BAB III PENUTUP.................................................................................... 10
A. Kesimpulan...................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sistem Informasi Manejemen merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
kehidupan masyarakat, selain itu peran Sistem Informasi Menejemen memiliki
peran dalam pembentukan kepribadian mahasiswa yang baik dan harmonis. Rasa estatis
dan etika untuk mencapai kecerdasan intelektual, kecerdasan management,
kecerdasan Sistem informasi dan kecerdasan kreativitas dalam menjadi seorang
manajer. oleh sebab itu pelajaran Sistem informasi manejemen merupakan hal yang
paling penting di ajarkan dikalangan mahasiswa sitem informasi manajemen.
sebagai materi apresiasi dan ekspresi dalam pengolahan program dan pengolahan
analisis program.
Makalah ini terdiri beberapa bagian-bagian penting dalam ilmu Sistem
informasi manejemen yang terikat makna beserta fungsinya. karena itulah ini di
sebut sistem.
Sistem Informasi Manajemen Informasi khsusnya Sistem informasi Eksekutif
sangat dibutuhkan oleh personal (sang manajer), kelompok atau organisasi
(perusahaan) oleh karena itu, kita sangat membutuhkan referensi yang membahas
tentang Sistem Informasi Eksekutif (SIE) untuk memudahkan kita dalam
penaplikasiannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan satu
kesatuan unsure (manusia dan peralatan) yang bekerja secara bersama untuk
melaksanakan pengolahan informasi dari mulai pengumpulan,pengolahan,
penyimpanan dan pendistribusiannya.
Tipologi Sistem Informasi Berdasar
Tingkatan Manajemen Secara klasik dalam suatu organisasi dikenal ada tiga
tingkatan manajemen yaitu Tingkatan Strategi, Taktik dan Operasional.[1]
Tingkat Strategis berkaitan dengan kebijakan jangka panjang serta penempatan
organisasi pada lingkungan. Tingkat Manajemen Taktis bertugas untuk
menterjemahkan kebijakan strategis menjadi bagianbagian yang harus dikerjakanserta
mengatur korodinasi internal organisasi. Sedangkan Tingkat manajemen
Operasional bertugas untuk menjalankan roda organisasi sesuai dengan rencana
jangka panjang dan pedoman yang telah disusun oleh manajemen tingkat taktis.
Berdasarkan pembagian tingkatan
manajemen secara klasik itu, sistem informasi dibagi menjadi 6 kategori antara
lain :[2]
1. Sistem
Informasi operasional
2. Sistem
Informasi Manajemen
3. Sistem
Informasi Pendukung Keputusan
4. Sistem
Informasi Eksekutif
5. Sistem
Pakar
6. Sistem
Informasi Perkantoran
B.
Sistem Informasi
Eksekutif
Sistem informasi merupakan satu kesatuan unsure
(manusia dan peralatan) yang bekerja secara bersama untuk melaksanakan
pengolahan informasi dari mulai pengumpulan,pengolahan, penyimpanan dan
pendistribusiannya.
Istilah Eksekutif memang diterangkan secara bebas,
Eksekutif sering dikaitkan dengan perencanaan dan jangka panjang dan
berorientasi pada kesejahteraan perusahaan. Jika tidak ada sistem informasi
eksekutif dan hanya ada sistem informasi fungsional, manajer puncak akan menerima
semua informasi dari subsistem - subistem fungsional dan para eksekutif harus
menyarikan dan mensintesiskan data menjadi suatu bentuk yang berarti bagi
mereka.[3]
Sistem informasi eksekutif membebaskan eksekutif dari tugas tersebut.
Eksekutif merupakan pelaksana atau yang bertindak untuk
melaksanakan suatu sistem informasi.contoh: direktur, kepala-kepala bagian,
presiden atau gubernur bagian.
Jadi, Sistem Informasi Eksekutif Suatu bagian yang
menyediakan informasi bagi eksekutif mengenai kinerja keseluruhan perusahaan.
Disingkat dengan EIS. Mengirimkan, menganalisis, dan menyajikan informasi pada
station kerja para pengambil keputusan yang memberikan gambaran jelas kepadanya
mengenai standar penting serta kejadian-kejadian, sebelum terlambat dalam menanganinya.[4]
Data khususnya gambaran pasar, informasi keuangan, dan statistik industri,
dikumpulkan dari sistem pemprosesan bisnis on-line milik perusahaan dan
organisasi pihak ketiga. Dalam membangun EIS para eksekutif menggunakan
beberapa konsep dasar yang bertujuan memungkinkan para eksekutif dapat memantau
seberapa baiknya knerja perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Karakteristik dari sistem informasi eksekutif (SIE)
antara lain :[5]
-
Top level management
-
Designed to the individual
-
Ties CEO to all levels
-
Very expensive to keep up
-
Extensive support staff
Sistem informasi eksekutif juga disebut sebagai sistem
pendukung eksekutif. Sistem ini merupakan sistem informasi yang menyediakan
fasilitas yang fleksibel bagi eksekutif dalam mengakses informasi eksternal dan
internal yang berguna untuk mengindentifikasi masalah. Pemakai yang awam dengan
komputer pun tidak sulit mengoperasikannya karena sistem dilengkapi antarmuka
yang sangat memudahkan pemakai untuk menggunakannya. Sistem Informasi
Eksekutif dirancang untuk membantu eksekutif mencari informasi yang diperlukan
pada saat mereka membutuhkannya dan dalam bentuk apapun yang paling bermanfaat.
Pemakai SIE dapat melakukan permintaan informasi,
memilih sendiri format grafik, tampilan informasi yang dikehendaki. Kemampuan drill
down yang tersedia pada sistem ini memungkinkan eksekutif dapat
melihat lebih rinci suatu informasi. Drill down berarti
eksekutif dapat memulai dari gambaran sekilas dan kemudian secara bertahap
mengambil informasi yang lebih terinci:
C. Konsep
Dasar Sistem Informasi Eksekutif
Para eksekutif membangun EIS atas dasar konsep-konsep
manajemen. Ada 3 konsep yang perlu dibahas, yaitu: faktor-faktor penentu
keberhasilan (critical success factors), management by exception, dan model
mental. Dengan Penjelasan sebagai berikut :[6]
a.
Faktor Penentu Keberhasilan (Critical Success Factor)
Adalah hal-hal (factor) yang menentukan keberhasilan
atau kegagalan segala jenis kegiatan organisasi. Factor-faktor ini dalam setiap
perusahaaan berbeda-beda tergantung dari kegiatan yang dilakukan. Tahun 1961 D.
Donald Daniel dari McKinsey & Company menciptakan faktor-faktor
keberhasilan. Faktor-faktor ini bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan
lain. Untuk industri kendaraan bermotor, CSF (critical success factors) yang diyakini
adalah model, jaringan dealer yang efisien, dan pengendalian biaya manufaktur
yang efisien. Sebagai contoh misalnya sebagai berikut CSF dari industri
asuransi jiwa adalah pengembangan personil manajemen agen, pengendalian
personil administratif, dan inovasi menciptakan produk-produk asuransi.
b.
Management by
Exception (MBE)
Perbandingan antara kinerja yang direncanakan dengan
kinerja actual. Sehingga informasi dapat langsung didapat dan digunakan untuk
menyelesaikan setiap permasalahan seperti perangkat lunak EIS yang dapat
mengidentifikasi perkecualian-perkecualian secara otomatis dan membuatnya
diperhatikan oleh eksekutif.
c.
Model Mental
Peran utama EIS adalah membuat sintesis, atau
menyarikan data dan informasi bervolume besar untuk meningkatkan kegunaannya.
Pengambilan sari ini disebut pemampatan informasi (information compression) dan
menghasilkan suatu gambaran atau model mental dari operasi perusahaan.
D. Model Sistem Informasi Eksekutif
Suatu sistem informasi eksekutif pada
dasarnya terdiri atas sebuah computer personal (PC) yang terhubung ke suatu
basis data ekksekutiif. Sistem ini akan memberikan tampilan yang sesuai dengan
permintaan iformasi, terutama yang sifatnya insidental.[7]
Selain basis data eksekutiif EIS terhubung ke
SIM organisasi, sehingga EIS dapat memperoleh data inti atau data ringkasan
semua sistem fungsional dalam orgganisasi sehingga eksekutif dappat memperoleh
gambaran lengkap tentang organisasi.
Komponen Sistem Informasi Eksekutif (SIE)
antara lain :[8]
-
Perangkat keras (Hardware)
-
Perangkat lunak (Software)
-
User Interface.
-
Telekomunikasi.
a.
Perangkat Keras (Hardware).
v Input
data (Input Device)
Bagian ini mengizinkan eksekutif untuk masuk ke sebuah data,
memverifikasi, atau merubah dengan seketika.
v CPU
(Central Proccesing Unit)
Bagian yang mengontrol komponen unit / mesin computer lain.
v File
Penyimpan Data
Eksekutif dappat mempergunakan ini terpisah untuk menyimpan keterangan
bisnis berguna, dan bagian ini juga membantu eksekutif mencari keterangan
informasi bisnis historis dengan mudah.
v Output
Device
Menyediakan data visual bagi eksekutif untuk disimpan atau dibaca. Output
device dapat berupa data visual, atau hasil printer.[9]
Perangkat penndukung lainnya adalah jaringan
LAN yang berperan dalam penyebaran informasi ke tiap unit kerja lain, dan juga
memudahkan mengakses informasi dari unit kerja lain dalam satu perusahaan
tersebut.
b.
Perangkat Lunak (Software).
Pemilihan software dapat mempengaruhi
keefektifan dalam mendesain suatu sistem informasi eksekutif (SIE). Oleh karena
itu, komponen perangkat lunak ddan baggaimana mengintegrasikan datanya ke dalam
suatu sistem sangatlah penting. Software dasar yang diperlukan untuk suatu SIE
meliputi empat komponen yaitu:[10]
v Text
base Software
Dokumentasi yang sering digunakan.
v Database
Database heterogen yang dimasukan dalam jaringan, baik data internal
maupun eksistensi yang dapat diakses oleh eksekutif.
v Grafis
Dasar
Data yang dipersembahkan dalam benttuk visual. Biasanya berupa bagan,
gugus berkala, diagram, peta, grafis letak, bagan urutan, dan perbandingan graf
orientasi (bagan balok).
v Model
Dasar
Memodelkan SIE dalam bentuk data statistik. Dapat berupa data keuangan
dan analisa kuantitatif lain.
v User
interface
User interface sangat memerlukan
fleksibitas, kelengkapan data, menu-sub, dan pilihan bantuan, terutama
pengambilan keputusan, dan akan sangat berpengaruh bagi jalannya organisasi.
v Telekomunikasi
Telekomunikasi memegang peranan penting dalam mengirimkan data dari suati
tempat ke tempat lain, telekomunikasi dapat mempercepat distribusi data dan
kebutuan akan akses data.
E. Keuntungan
Dan Kekurangan SIE
Keuntungan :[11]
Ä Mempermudah para eksekutif
untuk menggunakan pengalaman dalam dunia computer.
Ä Menyediakan pengiriman
tepat waktu dari keterangan rangkuman perusahaan.
Ä Keterangan yang di sediakan
semakiin mudah dimengerti.
Ä Biasanya menawarkan
efisiensi untuk membuat keputusan.
Ä Melakukan penyaringan data
untuk manajemen.
Ä Meningkatkan pemeriksaan
keterangan.
Ä Dapat mengakses dan
memadukan jangkauan data internal dan eksternal yang bersifat luas.
Kekurangan :
Ä Memiliki fungsi yang
terbatas, tidak dapat melakukan perhitungan kompleks.
Ä Pada perusahaan kecil
mungkin menghadapi biaya yang berlebihan untuk membuat implementasi.
Ä Karena sistemnya besar,
sehingga sulit untuk mengaturnya.
Ä Pembuatannya harus dapat
memenuhi kebutuhan informasi bagi eksekutif senior.
Ä Eksekutif mungkin
menghadapi beban terlalu berat untuk membuat keterangannya.
F. Faktor-Faktor
Penentu Keberhasilan penerapan EIS
Ä Sponsor
Eksekutif.
Yang mengerti dan berkomitmen
Eksekutif tngkat puncak (CEO) harus buerfungsi sebagai sponsor eksekutif EIS
agar mampu menorong penerapan EIS diperusahaan.
Ä Sponsor
operas.
Jika sponsor eksekutif terlalu
sibuk, maka sebagian tugas dilimpahkan kepada eksekutif puncak lain sebagai
sponsor operasi yang bekerja sama dengan spesialis informasi unuk memastikan
pelaksanaan pekerjaaan.
Ä Staff
Jasa Informasi yang Sesuai.
harus tersedia spesialis informasi
yang tidak hanya mengerti teknologi informasi, tetapi tahu juga cara eksekutif
menggunakan sistem tersebut.
Ä Teeknologi
Informasi yang sesuai.
Penggunakan teknologi informasi
harus benar-benar sesuai dengan keinginan eksekutif, tidak lebih atau kurang.
Ä Manajemen
Data.
Tidak hanya untuk menghasilkan
informasi, eksekutif juga menginginkan sejauh mana kemutakhiran dari data dan
informasi yang dihasilkan.
Ä Kaitan
yang jelas dengan tujuan bisnis.
Sebagian besar EIS yang dirancang
digunakan untuk memecahkan masalah yang spesifik berkaitan dengan bisnis.
Ä Managemen
atas Penolakan Organisasi.
Jika eksekutif menolak menggunakan
EIS, perlu dilakukan upaya untuk mendapatkan mengidentifikasikan satu masalah
yang dihadapi eksekutif tersebut untuk penerapannya.
Ä Manajemen
atas ppenyebaran dan evolusi Sistem.
jika manajer tingkat atas mulai
menerima informasi dari EIS, maka manajer tingkat bawah menginginkan informasi
yang sama, karena mereka ingin mengantisipasi masalah dan memecahkannya sebelum
manajer tingkat atas mengangap masalah tersebut tidak terkendali
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Eksekutif merupakan manajer tingkat atas yang
berpengaruh kuat pada kegiatan dan arah organisasi. Eksekutif lebih peduli
dengan cara membuat jaringanya bekerja mencapai agenda itu daripada dengan
keputusan spesifik. Eksekutif menggunakan instuisi maupun analis rasional dalam
memecahkan masalah, menerapkan instuisi pada tiap langkah dengan urutan yang
sama.
Kita menyadari betul bahwa dalam penulisan makalah ini kurang dari
sempurna oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca khusunya sanggat kaita
harapkan untuk penulisan makalah selanjutnya agar lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Handayaningrat, Soewarno. 1995. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. Jakarta: Gunung
Agung.
Handoko, T.
Hani. 1999. Manajemen. Yogyakarta: BPFE .
Hasibuan, Melayu
S.P. 2000. Menejemen (dasar,pengertian
dan Masalah). Jakarta: Bumi Aksa
.
Herujito Yayat,
M. 2001. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: PT Grasindo.
Silalahi,
Ulbert. 2009. Studi tentang Ilmu
Administrasi. Bandung: Sinar Baru Algesindo.Kotler, P.(1980), Marketing
Management: Analysis, Planning, and Control. 4th Ed. London: Prentice-Hall,
Inc.
Stanton, W.J.(1978), Fundamentals of Marketing, 5th Ed. Tokyo:
Kogakusha, McGraw-Hill Book Company.
Ferrel, O.C, Hirt, G. & Ferrel, L.(2008). Business: A Changing World.
New York: McGraw-Hill Book Company.
Suandy,
Erly. 2001. Perpajakan,
Edisi 1. Jakarta: Salemba Empat.
[1] S.P
Melayu Hasibuan, Menejemen
(dasar,pengertian dan Masalah), (Jakarta- Bumi Aksa, 2000), hal. 45
[2] Ibid., hal. 46
[3] P.
Kotler, Marketing Management: Analysis, Planning, and Control. 4th Ed.
(London: Prentice-Hall, Inc, 1980), hal. 89
[4] Ibid., hal. 90
[5] William
J. Stanton, Prinsip Pemasaran, Alih
Bahasa Wilhelmus W. Bokowatun, (Erlangga, Jakarta, 1991), hlm. 9
[7] Ferrel,
O.C, Hirt, G. & Ferrel, L. Business: A Changing World. (New York:
McGraw-Hill Book Company, 2008), hal. 89
[8] Ulbert
Silalahi, Studi tentang Ilmu Administrasi,
(Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2009), hal. 231
[9] Soewarno
Handayaningrat, Pengantar Studi Ilmu
Administrasi dan Manajemen, (Jakarta: Gunung Agung, 1995), hal. 129
[10] M
Herujito Yayat, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: PT Grasindo, 2001),
hal. 58
[11] Ibid, hal. 59
Tidak ada komentar:
Posting Komentar