STRATEGI PEMAKAIAN OVERHEAD
PROJECTOR (OHP) DALAM PEMNGAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
NAMA : DEWI KARTIKA HARAHAP
NIM : 1420100128
Dosen Pengampu:
Drs. SAMSUDDIN, M.Ag
NIP. 19640205
199403 1 001
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN
ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PADANGSIDIMPUAN
T.A 2016
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam dunia
pendidikan, inovasi-inovasi dalam pembelajaran sangatlah diperlukan. Hal itu
penting karena siswa memiliki tingkat kejenuhann yang lumayan besar. What I see, I’m forget. What I hear, I’m remember. What I do, I’m understand. Jadi, jika
hanya hanya diberikan materi secara monoton terus menerus, siswa mudah ingat
tapi mudah lupa juga.Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut, adalah
dengan menggunakan media pembelajaran, salah satunya OHP atau OHT.
Overhead
projector yang memudahkanbagi para pendidik. Bahan pengajaran
dapat dicetak pada lembaran plastik, dimana pendidik dapat langsung menulis
dengan menggunakan non-permanen, dicuci spidol warna. Ini menghemat waktu,
karena transparansi dapat pra-dicetak dan digunakan berulang-ulang, dan
bukannya materi ditulis secara manual sebelum setiap kelas.
Overhead
biasanya ditempatkan pada ketinggian yang nyaman untuk menulis pendidik dan
memungkinkan pendidik untuk menghadapi kelas, memfasilitasi komunikasi yang
lebih baik antara siswa dan guru. Fitur pembesaran proyektor memungkinkan
pendidik untuk menulis skrip kecil yang nyaman dalam posisi menulis alam
daripada menulis dalam naskah yang terlalu besar di papan tulis dan harus terus
memegang tangannya di udara untuk menulis di papan tulis
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa Pengertian dari Media OHP/OHT
2.
Apa saja jenis dan tipe-tipe OHP ?
3.
Bagaimana Karakteristik Media OHP ?
4.
Bagaimana Cara Pemanfaatan Media OHP ?
5.
Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan dari
Media OHP ?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian OHP (overhead
Projector) / OHT (overhead transparancy)
Media
transparansi atau overhead transparancy
(OHT) sering kali disebut dengan nama perangkat kerasnya yaitu OHP ( overhead projector). Media transparansi
adalah media visual proyeksi yang dibuat di atas bahan transparan , biasanya film acetate atau
plastik berukuran 81/2” x 11” , yang di gunakan oleh guru untuk
memvisualisasikan konsep,proses, fakta,statistik , kerangka outline , atau
ringkasan di depan kelompok kecil /besar.[1]
Ada tiga jenis bahan yang dapat digunakan
sebagai OHT, yaitu: pertama, write on
film (plastik transparansi) jenis transparansi yang dapat ditulisi atau
digambari secara langsung dengan
menggunakan spidol. kedua , PPC Transparancy film (PPC=plain Paper copier), yaitu jenis
transparansi yang dapat diberi tulisan atau gambar dengan menggunakan mesin
fotokopi dan ketiga, infrared transparancy
film, yaitu jenis transparansi yang dapat diberi tulisan atau gambar dengan
mengunaakan thermofax. Cara pembuatan
transparan adalah sebagai berikut :
a. Menulis
langsung pada transparan (acatate).
Bahan dasar dari transparan itu sendiri berupa sejenis plastik tipis yang umum
dipakai dengan DIN – A.4, 210x297 mm dengan tebal 0,08 mm.pembuartan langsung
pada transparan dapat dikerjakan dengan dua cara yaitu:
1) Menulis/
melukis dengan pen khusus yang berwarna-warni (transparance pen)
2) Menggunakan
set huruf (lettering set) ata sering
disebut rugos Dalam praktiknya dua cara di atas dikombinasikan atau dipakai
secara bersama untuk menghasilkan transparan yang telah direncanakan terlebih
dahulu.
b. Membuat
transparan dengan cara reproduksi, adapaun yang dimaksud dengan reproduksi itu
adalah memperbanyak dengan gambar /tulisan/isi yang persis sama . alat
reproduksi yang sekarang banyak di pakai adalah fotokopi dan mesin cetak atau
printer.
Sebagai perrangkat lunak, bahan transparan yang
berisi pesan-pesan tersebut memerlukan alat khusus untuk memproyeksikan yaitu
OHP. OHP adalah jenis perangkat keras (hardware)
yang dirancang sedemikian rupa, yang terdiri dari beberapa komponen seperti
lensa asembly,stage,lampu proyektor,dan tombol pengatur fokus, yang digunakan
untuk memproyeksikan bahan yang tertuang dalam transparansi. OHP berfungsi
untuk memproyeksikan (menyajikan) transparansi dengan ukuran 81/2”x 11”.
Berbagai obyek atau pesan yang dituliskan atau digambarkan pada transparansi biusa
diproyeksikan lewat OHP, misalnya tulisan, diagram, peta, grafik, batassan, dan
sebagainya.[2]
Berbagai materi pengajaran bisa diproyeksikan,
termasuk potongan karton, objek kecil dan berbagai jenis transparan. Dalam
kelompok peralatan proyeksi, OHP ini adalah peralatan yang paling sederhana.
Karena peralatan ini hanya menggunakan sistem optik (lensa-lensa) dan elektrik
(kipas pendingin dan lampu proyektor). Overhead projector ini berfungsi
untuk memproyeksikan (menyajikan) transparasi.
Overhead projector dapat memproyeksikan pada
layar apa yang tergambar atau tertulis pada lembaran plastik transparan. Guru
dapat membuat tulisan, catatan atau gambar pada lembaran transparan itu seperti
yang dapat dilakukannya pada papan tulis dan dapat digunakan tanpa menggelapkan
ruangan. Media transparansi merupakan satu atau beberapa lembar plastik bening
yang berisi tulisan, gambar, atau lambang-lambang lainnya yang berkaitan dengan
isi pesan untuk disajikan oleh penyaji.[3]
B.
Tipe-Tipe OHP
Jenis OHP ada 2
macam yaitu model classroom dan portable, jika model classroom yaitu OHP yang diranacang dan
di buat secara permanen untuk di suatu kelas atau ruangan. OHP ini memiliki
bobot yang lebih berat di bandingkan dengan OHP jenis portable. OHP portable
yaitu OHP yang dirancang agar mudah di bawa kemana-mana, sehingga ukuran dan
bobotnya itu lebih ringkas.[4]
Berikut
tipe-tipe OHP :
a.
Overhead
Projector Model 5088 (portable)
Alat ini tidak
bersuara, tapi membutuhkan tegangan listrik antara 110/220 Volt dengan daya 480
Watt/ 50 Hz. Berat keseluruhan 9,07 kg, dengan panjang kabel 4,5 m. Ukuran 322
x 343 x 38 mm, tinggi dengan head lens 45,7 cm. ON-OF switch tidak diperlukan,
sebab lampu lansung terhubung dengan udara luar.Projection stage 254 x 254 mm
(10” x 10”), dengan focal length 366 mm. Single optical menghasilkan cahaya
yang terang rata-rata sekitar 1800 lumens dan dapat memproyeksikan kurang dari
10 derajat sampai lebih dari 35 derajat.
b.
Overhead
Projector Model 213 (large body)
Alat ini hampir
tidak bersuara (suara kipas sangat halus). Tegangan listrik yang diperlukan 220
Volt/ 50Hz, dengan daya yang dibutuhkan sekitar 360 Watt. Berat keseluruhan
13,9 kg; panjang kabel 5 m, dengan tempat penyimpanan secara khusus. Ukuran
badan 380 x 405 x 240 mm, juga dapat ditambah dengan memasang roll attachment.
Sistem penyinaran dan pendinginan tidak lansung dari lampu ke atas transparansi
film. Panas ruangan dinetralisasi oleh adanya kipas angin. Penyinaran
menggunakan sistem articulate head optic yang menghasilkan cahaya terang dan
rata, dengan focal length 355 mm (14,2”).
Terangnya cahaya
sekitar 2300 lumens. Pengaturan cahaya dapat memproyeksikan transparansi film
dari 0 derajat sampai 30 derajat dengan jarak antara 1,5 m – 3,5 m. projection
stage 267 x 267 mm dengan sistem pengaman ganda. Kipas angin sebagai alat
pendinginan dilengkapi dengan thermostat otomatis; dan dilengkapi pula dengan
switch pengaman lampu sewaktu penggantian lampu. Penggantian lampu mudah
dilakukan serta kontak ON-OFF juga mudah dijangkau.
c.
Overhead
Projector Model 213 (semi portable)
Alat ini tidak
bersuara. Menggunakan aliran listrik sebesar 220 Volt, 360 Watt, 50 Hz, panjang
kabel 5 m ada tempat penyimpanan khusus, berat 13,3 kg, ukuran 355 x 400 x 200
mm dengan tambahan dipasang roll attachment. Sistem pendinginan lampu tidak
lansung ke alas transparansi, ruang panas dilokalisasi, pada ruangan tersebut
ada kipas angin. Standard doublet optic yang menghasilkan cahaya terang dan
rata. Focal length 355 mm (14,2”), terang cahaya 2300 lumens dan rata. Ada
pengatur cahaya yang dapat memproyeksikan transparansi film 0 derajat sampai 25
derajat, proyeksi amat baik antara 1,5 sampai 4,5 m. Projection stage 254 x 254
mm (10” x 10”) dengan sistem pengamanan ganda thermostat otomatis untuk kipas
angin dan jika pintu tempat penggantian lampu dibuka, otomatis arus listrik
terputus. ON-OFF switch mudah dijangkau; penggantian lampu mudah dan cepat.
Alas untuk transparansi terdiri atas lensa plastik yang biasa disebut
fresnellens 3 mm yang dilapisi dua kaca yang kuat serta mudah dibersihkan dan
tidak menyilaukan.
d.
Overhead
Projector Model 6202 (portable)
Alat ini
membuthkan tegangan listrik 220 Volt, daya 200 Watt; dengan berat 10,4 kg.
Panjang kabel 3,05 m. Sistem pendinginan tidak diperlukan sebab lampu lansung
berhubungan dengan udara luar dan pemakaian daya kecil. Triplet optical
projection head 317 mm; projection stage 285 x 285 mm, terang 2100 lumens.
Berbagai macam overhead ini harus diproyeksikan setelah sinar menyala dari
overhead projector. Sinar dari overhead projector akan diterima oleh layar atau
yang disebut layar portable matte white dan akan tampak jelas bahan-bahan yang
ditulis dalam transparansi.[5]
C.
Karakteristik
Media OHP
Karakteristik
media perlu diketahui oleh seorang guru, dalam upaya menyesuaikannya dengan
sifat atau karakter bahan pelajaran yang akan disajikan, sehingga proses
belajar mengajar menjadi efektif dan efisien. Di bawah ini disebutkan bagaimana
karakteristik dari media OHP itu sendiri yaitu, Overhead transparan termasuk
media proyeksi yang memerlukan bahan transparan untuk diproyeksikan, dan
memerlukan perangkat untuk memproyeksikan media pengajaran transparan, yang
disebut Overhead Projektor.[6]
Over Head Proyektor merupakan media yang dapat digunakan sebagai pengganti
papan tulis dengan menggunakan pen khusus yang dituliskan pada lembar
transparansi/ gulungan transparan, merupakan tempat memproyeksikan transparan
yang telah disiapkan, tempat menunjukkan bayangan (silhoutte) suatu benda,
tempat menunjukkan model-model kecil baik dalam bentuk gerak atau diam, dan
merupakan salah satu media yang dapat untuk mendemonsrasikan suatu percobaan,
contoh: bagaimana cara magnet bekerja terhadap serbuk besi.[7]
D.
Cara
Pemanfaatan Media OHP
a. Tata
Cara operasional dari OHP :
1) Periksa
tegangan sumber listrik dan sesuaikan tegangan pada peralatan.
2) Hubungkan
kabel OHP dengan sumber listrik.
3) Tekan
tombol ON/OFF ke posisi ON.
4) Letakkan
transparansi pada posisi yang benar (diatas stage).
5) Atur
posisi lens head assembly dan posisi OHP itu sendiri untuk menghindarkan energi
keystone-effect.
6) Aturlah
tombol pengatur fokus, sehingga didapatkan hasil gambar proyeksi yang jelas dan
tajam (fokus).[8]
b. Beberapa
Cara/ Teknik Penggunakan OHP
Dalam
menggunakan OHP guru dapat melakukan teknik-teknik seperti berikut ini:
1) Guru
dapat menulis langsung di atas lembaran transparansi yang kosong sewaktu
menerangkan materi pelajaran. Guru dapat pula menggunakan transparansi yang
digulung yang dapat digunakan untuk membuat gambar atau tulisan selengkapnya
(teknik tertulis).
2) Dalam
menerangkan materi yang disajikan guru dapat menunjukkan dengan menggunakan
petunjuk seperti pensil atau barang lainnya. Petunjuk akan dapat dilihat dengan
jelas di layar (teknik tunjuk).
3) Guru
dapat menutup bagian yang belum diterangkan supaya murid-murid terpusat
perhatiannya kepada apa yang sedang dijelaskan (teknik bertahap).
4) Proyektor
dapat dimatikan lampunya kalau sekiranya guru menerangkan materi secara verbal,
untuk kemudian dihidupkan kembali bila diperlukan (teknik menghidup/
mematikan).
5) Guru
dapat menerangkan materi pelajaran secara bertahap dengan jalan menutup bagian
yang belum diterangkan. Teknik semacam ini disebut dengan teknik tindih
(berlapis).
Berdasarkan
penjelasan di atas maka dengan menggunakan OHP penampilan guru bisa lebih
hidup, lebih menarik dan lebih efektif, sekaligus meningkatkan perhatian dan
tanggapan murid.
c. Bahan-bahan
yang perlu disiapkan dalam penggunaan OHP adalah:
1) Plastik
transparasi
2) Bila
memerlukan warna, siapkan transparansi film berwarna (adhesive colour film).
3) Marking
pen yang digunakan adalah marking pen khusus utntuk transparansi.
4) Frame
atau pita plastik.
5) Kertas
gambar putih untuk membuat blue print.
6) Tranfer
letter jika dianggap perlu.
7) Gunting
atau pisau potong.
d. Dalam
merencanakan pembuatan transparansi perlu diperhatikan hal-hal berikut:
1) Tema
atau outline sesuai dengan topik pengajaran yang telah disusun.
2) Harus
ada keserasian bentuk dan tulisan.
3) Ukukan
sesuai dengan ketentuan.
4) Tulisan
harus cukup besar.
5) Warna
tidak terlalu ramai (banyak).
6) Logis
dan mudah diterima.
7) Satu
ide untuk satu lembar transparan.
8) Susun
ide pada kertas biasa sebagai blue print.
9) Tulisan
minimal 5 mm, jarak huruf 0,5 huruf. Jarak kata dengan kata minimal 1 huruf,
dan jarak baris 0,5 tinggi huruf.
10) Jika
perlu dapat dibuat dengan sistem berlapis.
11) Ada
dua jenis pena untuk menulis transparansi yaitu 3M, stadler 2 stabilo yang satu
mudah dihapus (soluble), dan yang satu sulit dihapus (permanent) kecuali dengan tinner/ spritus.[9]
E.
Penggunaan
OHP dalam Pendidikan
Overhead
Projector memfasilitasi lingkungan yang interaktif yang mudah dan murah bagi
para pendidik. Materi pengajaran dapat pra-dicetak pada lembaran plastik,
dimana pendidik langsung dapat menulis
dengan menggunakan warna, non-permanen dapat dicuci menandai pena.[10]
Ini menghemat waktu, karena transparansi dapat di pra-cetak dan digunakan
berulang-ulang, daripada harus materi tertulis secara manual sebelum
masing-masing kelas.
Overhead ini biasanya
ditempatkan pada ketinggian menulis nyaman untuk pendidik dan memungkinkan
pendidik untuk menghadapi kelas, memfasilitasi komunikasi yang lebih baik
antara siswa dan guru. Fitur memperbesar proyektor memungkinkan pendidik untuk
menulis dalam naskah kecil nyaman dalam posisi menulis alami daripada menulis
dalam sebuah skrip yang terlalu besar di papan tulis dan harus terus memegang
tangannya di udara untuk menulis di papan tulis.
Ketika lembar
transparansi penuh bahan tertulis atau ditarik, itu hanya dapat diganti dengan
selembar baru yang segar dengan materi pra-cetak, sekali lagi hemat waktu kelas
dan papan tulis yang perlu dihapus dan bahan ajar ulang oleh pendidik. Setelah
periode kelas, transparansi mudah dikembalikan ke kondisi semula yang tidak
terpakai mereka dengan mencuci dengan sabun dan air.
Pada dasarnya
OHP/OHT berguna untuk memproyeksikan transparan ke arah layar yang jaraknya
relatip pendek, dengan hasil gambar/tulisan yang cukup besar.[11] Proyektor ini direncanakan dibuat untuk dapat
digunakan oleh guru di depan kelas dengan penerangan yang normal, sehingga
tetap terjadi komunikasi antara guru dengan siswa.
OHP/OHT secara
umum digunakan untuk:
a)
Pengganti papan tulis dengan menggunakan
pen khusus yang dituliskan pada lembaran transparan/plastik (acetate) atau gulungan
transparan (scroll).
b)
Tempat menunjukkan/memproyeksikan
transparan yang telah disiapkan sebelumnya.
c)
Tempat menunjukkan bayangan (silhoutte)
suatu benda.
d)
Tempat menunjukkan model-model barang
kecil baik dalam bentuk gerak atau diam.
e)
Untuk mendemonstrasikan suatu percobaan.
Contoh : bagaimana gaya magnit bekerja terhadap serbuk
besi.
f)
Untuk menunjukkan diagram aliran suatu
sistem tertentu.
Contoh : dengan filter khsus dapat
ditunjukkan diagram aliran suatu cairan.
g)
Untuk memperlihatkan suatu sistem
tertentu.
Contoh : kecepatan membukanya rana
pada alat photo/tustel model S. L. R (single lens reflect).
F.
Kelebihan
dan Kekurangan dari Media OHP
Tiap media
memiliki kelebihan dan keterbatasannya sendiri, demikian pula halnya dengan
media transparasi di bawah ini. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam
memilih media pengajaran yang tepat adalah dengan mengkaji kelebihan dan
keterbatasan suatu media.
a. Beberapa
Kelebihan dari Media OHP
1. Pantulan
proyeksi gambar dapat terlihat jelas pada ruangan yang terang (tidak perlu pada
ruangan yang gelap) sehingga guru dan murid tetap dapat saling melihat.
2. Dapat
menjangkau kelompok yang besar.
3. Guru
dapat selalu bertatap muka dengan siswa karena OHP dapat diletakkan di depan
kelas, dan dengan demikian guru dapat mengendalikan kelasnya.
4. Transparansi
dapat dengan mudah dibuat sendiri oleh guru, baik yang dibuat secara manual
maupun yang melalui proses cetak, salin dan kimia.
5. Peralatannya
mudah dioperasikan dan tidak memerlukan perawatan khusus.
6. Memiliki
kemampuan untuk menampilkan warna.
7. Dapat
disimpan dan digunakan berulang kali.
8. Dapat
dijadikan pedoman dan menuntun bagi guru dalam penyajian materi.
b. Beberapa Kekurangan dari Media OHP
1. Fasilitas
OHP harus tersedia.
2. Listrik
pada ruang/ lokasi penyajian harus tersedia.
3. Tanpa
layar yang dapat dimiringkan (misalnya hanya menggunakan dinding/ tembok atau
layar lurus), sulit untuk mengatasi distorsi tayangan yang berbentuk trapesium
(keystoning).
4. Harus
memiliki teknik khusus untuk pengaturan urutan baik dalam hal penyajian maupun
penyimpanan.[12]
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
OHP (Overhead
Projector), merupakan jenis perangkat keras yang sangat sederhana, terdiri atas
sebuah kotak dengan bagian atasnya sebagai landasan yang luas untuk meletakkan
materi pengajaran. Overhead projector ini berfungsi untuk memproyeksikan (menyajikan)
transparasi, dapat memproyeksikan pada layar apa yang tergambar atau tertulis
pada lembaran plastik transparan.
Karakteristik
dari media OHP sendiri yaitu, Overhead transparan termasuk media proyeksi yang
memerlukan bahan transparan untuk diproyeksikan, dan memerlukan perangkat untuk
memproyeksikan media pengajaran transparan, yang disebut Overhead Projektor.
Dalam penggunaan
media proyeksi ini, media OHP dapat memproyeksikan pada layar apa yang
tergambar atau tertulis pada lembaran plastik transparan. Guru dapat membuat
tulisan, catatan atau gambar pada lembaran transparan itu seperti yang dapat
dilakukannya pada papan tulis dan dapat digunakan tanpa menggelapkan ruangan.
DAFTAR
PUSTAKA
Azhar Arsyad. 2013.
Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Basyiruddin, Usman. 2002. Media Pembelajaran.
Jakarta: Ciputat Pers.
Nana, Sudjana. 1991. Media Pengajaran.
Bandung: CV Sinar Baru.
Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran.
Yogyakarta: PT Pustaka Insan.
Sudjana, Nana. Ahmad
Rivai.2009. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sukiman.2012. Pengembangan Media Pembelajaran.Yogyakarta:
PT Pustaka Insan Madani.
Susilana, Rina. Cepi Riyana. 2008. Media
Pembelajaran; Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan dan Penilaian. Bandung: CV
Wahana Prima.
Sadirman, Arief S, dkk. 2008. Media Pendidikan
;Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
[1]Arief
S.Sadiman, dkk, Pengembanagan Media Pembelajaran.,
(Jakarta : Erlangga, 2006), Hal. 61.
[2]
Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran,
(Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani, 2012), hal. 123
[3]
Prof. Dr. Wina Sanjaya. Media Komunikasi Pembelajaran. (Jakarta :
Kencana, 2012, Cet.1, Ed.1) Hal.175.
[4]
Sukiman, Op. Cit., hal 125-126
[5]
Nana Sudjana, Media Pengajaran, (Bandung: CV Sinar Baru, 2009), hlm.
98-102
[6]Ibid., hlm. 97
[7]
Drs. Rudi Susilana dan Cepi Riyana. Media Pembelajaran; Hakikat,
Pengembangan, Pemanfaatan dan Penilaian. (CV Wahana Prima : Bandung. 2008)
Hal 191
[8]
Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),
hlm. 61-62
[9]
Ibid., hlm. 64-65
[10]
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. Media Pengajaran. (Bandung: Sinar Baru
Algesindo. 2009.) hal 129
[11]
Drs.Rudi Susilana dan Cepi Riyana. Media Pembelajaran; Hakikat,
Pengembangan, Pemanfaatan dan Penilaian. (CV Wahana Prima : Bandung. 2008.)
Hal 194
[12]
Azhar Arsyad,Media Pembelajaran, ( Jakarta :PT Raja Grafindo Persada, 2013), hal
44-45