.arrow { font-size: 18px; font-family: serif; font-weight: 900; } .readmore-link { margin-top: 20px; border-bottom: 1px solid gainsboro; margin-left: 250px; }
SELAMAT DATANG DI BLOG HOLONG MARINA COMPUTER/ INANG GROUP CORPORATION

RAJA MAKALAH

RAJA MAKALAH

Kamis, 01 Desember 2016

SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF



SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
DAN STUDI KASUS

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :
1.      RISKI ANSARI HASIBUAN                                  1520100154
2.      NUL KAMALIA                                           1520100153
3.      RUAIDAH SALEH HARAHAP                  1520100155
4.      ROS DEWATI                                               1520100156
5.      NUR AJIZAH                                                            1520100157

DOSEN PENGAMPU
TAUFIK HIDAYAT



JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PADANGSIDIMPUAN
TAHUN 2016





KATA PENGANTAR

Puji dan syukur mari kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmad dan karunianya kepada penulis, sehingga penulis beserta bisa menyusun makalah ini dengan judul ”Sistem Informasi Eksekutif dan Berdasarkan Teori (ISSN)”.
 Sholawat dan salam kita hadiahkan ke arwah Nabi besar Muhammad SAW, seorang pemimpin sejati, suri tauladan yang baik bagi semua umat, yang telah membawa kita ke zaman modern yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti sekarang ini.
Penulis berharap makalah ini bisa bermanfaat serta memberikan sumbangan pengetahuan bagi semua pihak yang tertarik dan ingin mengetahui tentang perpajakan yang ada di Indonesia. Makalah ini juga diharapkan bisa menjadi penambah literatur (daftar bacaan) khususnya bagi mahasiswa fakultas Ekonomi Islam yang mengambil mata kuliah Perpajakan.
Namun demikian, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari semua pihak demi penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, bersama ini penulis mempersembahkan makalah dengan judul ” Sistem Informasi Eksekutif dan Berdasarkan Teori (ISSN)” kehadapan para pembaca


                                                          Padangsidimpuan,    Nopember 2016




                                                                      Penulis



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................   i
DAFTAR ISI...............................................................................................   ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................   1
A.    Latar Belakang ................................................................................   1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................   2
A.    Sistem Informasi..............................................................................   2
B.     Sistem Informasi Eksekutif..............................................................   2
C.     Konsep Dasar Sistem Informasi Eksekutif .....................................   4
D.    Model Sistem Informasi Eksekutif .................................................   5
E.     Keuntungan Dan Kekurangan SIE .................................................   8
F.      Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan penerapan EIS ......................   8
BAB III PENUTUP....................................................................................   10
A.    Kesimpulan......................................................................................   10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................   11




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Sistem Informasi Manejemen merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, selain itu peran Sistem Informasi Menejemen memiliki peran dalam pembentukan kepribadian mahasiswa yang baik dan harmonis. Rasa estatis dan etika untuk mencapai kecerdasan intelektual, kecerdasan management, kecerdasan Sistem informasi dan kecerdasan kreativitas dalam menjadi seorang manajer. oleh sebab itu pelajaran Sistem informasi manejemen merupakan hal yang paling penting di ajarkan dikalangan mahasiswa sitem informasi manajemen. sebagai materi apresiasi dan ekspresi dalam pengolahan program dan pengolahan analisis program.
Makalah ini terdiri beberapa bagian-bagian penting dalam ilmu Sistem informasi manejemen yang terikat makna beserta fungsinya. karena itulah ini di sebut sistem.
Sistem Informasi Manajemen Informasi khsusnya Sistem informasi Eksekutif sangat dibutuhkan oleh personal (sang manajer), kelompok atau organisasi (perusahaan) oleh karena itu, kita sangat membutuhkan referensi yang membahas tentang Sistem Informasi Eksekutif (SIE) untuk memudahkan kita dalam penaplikasiannya.











BAB II
PEMBAHASAN

A.    Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan satu kesatuan unsure (manusia dan peralatan) yang bekerja secara bersama untuk melaksanakan pengolahan informasi dari mulai pengumpulan,pengolahan, penyimpanan dan pendistribusiannya.
Tipologi Sistem Informasi Berdasar Tingkatan Manajemen Secara klasik dalam suatu organisasi dikenal ada tiga tingkatan manajemen yaitu Tingkatan Strategi, Taktik dan Operasional.[1] Tingkat Strategis berkaitan dengan kebijakan jangka panjang serta penempatan organisasi pada lingkungan. Tingkat Manajemen Taktis bertugas untuk menterjemahkan kebijakan strategis menjadi bagianbagian yang harus dikerjakanserta mengatur korodinasi internal organisasi. Sedangkan Tingkat manajemen Operasional bertugas untuk menjalankan roda organisasi sesuai dengan rencana jangka panjang dan pedoman yang telah disusun oleh manajemen tingkat taktis.
Berdasarkan pembagian tingkatan manajemen secara klasik itu, sistem informasi dibagi menjadi 6 kategori antara lain :[2]
1.      Sistem Informasi operasional
2.      Sistem Informasi Manajemen
3.      Sistem Informasi Pendukung Keputusan
4.      Sistem Informasi Eksekutif
5.      Sistem Pakar
6.      Sistem Informasi Perkantoran

B.     Sistem Informasi Eksekutif
Sistem informasi merupakan satu kesatuan unsure (manusia dan peralatan) yang bekerja secara bersama untuk melaksanakan pengolahan informasi dari mulai pengumpulan,pengolahan, penyimpanan dan pendistribusiannya.
Istilah Eksekutif memang diterangkan secara bebas, Eksekutif sering dikaitkan dengan perencanaan dan jangka panjang dan berorientasi pada kesejahteraan perusahaan. Jika tidak ada sistem informasi eksekutif dan hanya ada sistem informasi fungsional, manajer puncak akan menerima semua informasi dari subsistem - subistem fungsional dan para eksekutif harus menyarikan dan mensintesiskan data menjadi suatu bentuk yang berarti bagi mereka.[3] Sistem informasi eksekutif membebaskan eksekutif dari tugas tersebut.
Eksekutif merupakan pelaksana atau yang bertindak untuk melaksanakan suatu sistem informasi.contoh: direktur, kepala-kepala bagian, presiden atau gubernur bagian.
Jadi, Sistem Informasi Eksekutif Suatu bagian yang menyediakan informasi bagi eksekutif mengenai kinerja keseluruhan perusahaan. Disingkat dengan EIS. Mengirimkan, menganalisis, dan menyajikan informasi pada station kerja para pengambil keputusan yang memberikan gambaran jelas kepadanya mengenai standar penting serta kejadian-kejadian, sebelum terlambat dalam menanganinya.[4] Data khususnya gambaran pasar, informasi keuangan, dan statistik industri, dikumpulkan dari sistem pemprosesan bisnis on-line milik perusahaan dan organisasi pihak ketiga. Dalam membangun EIS para eksekutif menggunakan beberapa konsep dasar yang bertujuan memungkinkan para eksekutif dapat memantau seberapa baiknya knerja perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Karakteristik dari sistem informasi eksekutif (SIE) antara lain :[5]
-          Top level management
-          Designed to the individual
-          Ties CEO to all levels
-          Very expensive to keep up
-          Extensive support staff
Sistem informasi eksekutif juga disebut sebagai sistem pendukung eksekutif. Sistem ini merupakan sistem informasi yang menyediakan fasilitas yang fleksibel bagi eksekutif dalam mengakses informasi eksternal dan internal yang berguna untuk mengindentifikasi masalah. Pemakai yang awam dengan komputer pun tidak sulit mengoperasikannya karena sistem dilengkapi antarmuka yang sangat memudahkan pemakai untuk menggunakannya. Sistem Informasi Eksekutif dirancang untuk membantu eksekutif mencari informasi yang diperlukan pada saat mereka membutuhkannya dan dalam bentuk apapun yang paling bermanfaat.
Pemakai SIE dapat melakukan permintaan informasi, memilih sendiri format grafik, tampilan informasi yang dikehendaki. Kemampuan  drill down  yang tersedia pada sistem ini memungkinkan eksekutif dapat melihat lebih rinci suatu informasi.  Drill down berarti eksekutif dapat memulai dari gambaran sekilas dan kemudian secara bertahap mengambil informasi yang lebih terinci:

C.    Konsep Dasar Sistem Informasi Eksekutif
Para eksekutif membangun EIS atas dasar konsep-konsep manajemen. Ada 3 konsep yang perlu dibahas, yaitu: faktor-faktor penentu keberhasilan (critical success factors), management by exception, dan model mental. Dengan Penjelasan sebagai berikut :[6]
a.        Faktor Penentu Keberhasilan (Critical Success Factor)
Adalah hal-hal (factor) yang menentukan keberhasilan atau kegagalan segala jenis kegiatan organisasi. Factor-faktor ini dalam setiap perusahaaan berbeda-beda tergantung dari kegiatan yang dilakukan. Tahun 1961 D. Donald Daniel dari McKinsey & Company menciptakan faktor-faktor keberhasilan. Faktor-faktor ini bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Untuk industri kendaraan bermotor, CSF (critical success factors) yang diyakini adalah model, jaringan dealer yang efisien, dan pengendalian biaya manufaktur yang efisien. Sebagai contoh misalnya sebagai berikut CSF dari industri asuransi jiwa adalah pengembangan personil manajemen agen, pengendalian personil administratif, dan inovasi menciptakan produk-produk asuransi.
b.        Management by Exception (MBE)
Perbandingan antara kinerja yang direncanakan dengan kinerja actual. Sehingga informasi dapat langsung didapat dan digunakan untuk menyelesaikan setiap permasalahan seperti perangkat lunak EIS yang dapat mengidentifikasi perkecualian-perkecualian secara otomatis dan membuatnya diperhatikan oleh eksekutif.
c.        Model Mental
Peran utama EIS adalah membuat sintesis, atau menyarikan data dan informasi bervolume besar untuk meningkatkan kegunaannya. Pengambilan sari ini disebut pemampatan informasi (information compression) dan menghasilkan suatu gambaran atau model mental dari operasi perusahaan.

D.    Model Sistem Informasi Eksekutif



Suatu sistem informasi eksekutif pada dasarnya terdiri atas sebuah computer personal (PC) yang terhubung ke suatu basis data ekksekutiif. Sistem ini akan memberikan tampilan yang sesuai dengan permintaan iformasi, terutama yang sifatnya insidental.[7]
Selain basis data eksekutiif EIS terhubung ke SIM organisasi, sehingga EIS dapat memperoleh data inti atau data ringkasan semua sistem fungsional dalam orgganisasi sehingga eksekutif dappat memperoleh gambaran lengkap tentang organisasi.
Komponen Sistem Informasi Eksekutif (SIE) antara lain :[8]
-          Perangkat keras (Hardware)
-          Perangkat lunak (Software)
-          User Interface.
-          Telekomunikasi.
a.       Perangkat Keras (Hardware).
v  Input data (Input Device)
Bagian ini mengizinkan eksekutif untuk masuk ke sebuah data, memverifikasi, atau merubah dengan seketika.
v  CPU (Central Proccesing Unit)
Bagian yang mengontrol komponen unit / mesin computer lain.
v  File Penyimpan Data
Eksekutif dappat mempergunakan ini terpisah untuk menyimpan keterangan bisnis berguna, dan bagian ini juga membantu eksekutif mencari keterangan informasi bisnis historis dengan mudah.
v  Output Device
Menyediakan data visual bagi eksekutif untuk disimpan atau dibaca. Output device dapat berupa data visual, atau hasil printer.[9]
Perangkat penndukung lainnya adalah jaringan LAN yang berperan dalam penyebaran informasi ke tiap unit kerja lain, dan juga memudahkan mengakses informasi dari unit kerja lain dalam satu perusahaan tersebut.
b.      Perangkat Lunak (Software).
Pemilihan software dapat mempengaruhi keefektifan dalam mendesain suatu sistem informasi eksekutif (SIE). Oleh karena itu, komponen perangkat lunak ddan baggaimana mengintegrasikan datanya ke dalam suatu sistem sangatlah penting. Software dasar yang diperlukan untuk suatu SIE meliputi empat komponen yaitu:[10]
v  Text base Software
Dokumentasi yang sering digunakan.
v  Database
Database heterogen yang dimasukan dalam jaringan, baik data internal maupun eksistensi yang dapat diakses oleh eksekutif.
v  Grafis Dasar
Data yang dipersembahkan dalam benttuk visual. Biasanya berupa bagan, gugus berkala, diagram, peta, grafis letak, bagan urutan, dan perbandingan graf orientasi (bagan balok).
v  Model Dasar
Memodelkan SIE dalam bentuk data statistik. Dapat berupa data keuangan dan analisa kuantitatif lain.
v  User interface
User interface sangat memerlukan fleksibitas, kelengkapan data, menu-sub, dan pilihan bantuan, terutama pengambilan keputusan, dan akan sangat berpengaruh bagi jalannya organisasi.
v  Telekomunikasi
Telekomunikasi memegang peranan penting dalam mengirimkan data dari suati tempat ke tempat lain, telekomunikasi dapat mempercepat distribusi data dan kebutuan akan akses data.



E.     Keuntungan Dan Kekurangan SIE
Keuntungan :[11]
Ä  Mempermudah para eksekutif untuk menggunakan pengalaman dalam dunia computer.
Ä  Menyediakan pengiriman tepat waktu dari keterangan rangkuman perusahaan.
Ä  Keterangan yang di sediakan semakiin mudah dimengerti.
Ä  Biasanya menawarkan efisiensi untuk membuat keputusan.
Ä  Melakukan penyaringan data untuk manajemen.
Ä  Meningkatkan pemeriksaan keterangan.
Ä  Dapat mengakses dan memadukan jangkauan data internal dan eksternal yang bersifat luas.
Kekurangan :
Ä  Memiliki fungsi yang terbatas, tidak dapat melakukan perhitungan kompleks.
Ä  Pada perusahaan kecil mungkin menghadapi biaya yang berlebihan untuk membuat implementasi.
Ä  Karena sistemnya besar, sehingga sulit untuk mengaturnya.
Ä  Pembuatannya harus dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi eksekutif senior.
Ä  Eksekutif mungkin menghadapi beban terlalu berat untuk membuat keterangannya.

F.     Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan penerapan EIS
Ä  Sponsor Eksekutif.
Yang mengerti dan berkomitmen Eksekutif tngkat puncak (CEO) harus buerfungsi sebagai sponsor eksekutif EIS agar mampu menorong penerapan EIS diperusahaan.
Ä  Sponsor operas.
Jika sponsor eksekutif terlalu sibuk, maka sebagian tugas dilimpahkan kepada eksekutif puncak lain sebagai sponsor operasi yang bekerja sama dengan spesialis informasi unuk memastikan pelaksanaan pekerjaaan.
Ä  Staff Jasa Informasi yang Sesuai.
harus tersedia spesialis informasi yang tidak hanya mengerti teknologi informasi, tetapi tahu juga cara eksekutif menggunakan sistem tersebut.
Ä  Teeknologi Informasi yang sesuai.
Penggunakan teknologi informasi harus benar-benar sesuai dengan keinginan eksekutif, tidak lebih atau kurang.
Ä  Manajemen Data.
Tidak hanya untuk menghasilkan informasi, eksekutif juga menginginkan sejauh mana kemutakhiran dari data dan informasi yang dihasilkan.
Ä  Kaitan yang jelas dengan tujuan bisnis.
Sebagian besar EIS yang dirancang digunakan untuk memecahkan masalah yang spesifik berkaitan dengan bisnis.
Ä  Managemen atas Penolakan Organisasi.
Jika eksekutif menolak menggunakan EIS, perlu dilakukan upaya untuk mendapatkan mengidentifikasikan satu masalah yang dihadapi eksekutif tersebut untuk penerapannya.
Ä  Manajemen atas ppenyebaran dan evolusi Sistem.
jika manajer tingkat atas mulai menerima informasi dari EIS, maka manajer tingkat bawah menginginkan informasi yang sama, karena mereka ingin mengantisipasi masalah dan memecahkannya sebelum manajer tingkat atas mengangap masalah tersebut tidak terkendali








BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Eksekutif merupakan manajer tingkat atas yang berpengaruh kuat pada kegiatan dan arah organisasi. Eksekutif lebih peduli dengan cara membuat jaringanya bekerja mencapai agenda itu daripada dengan keputusan spesifik. Eksekutif menggunakan instuisi maupun analis rasional dalam memecahkan masalah, menerapkan instuisi pada tiap langkah dengan urutan yang sama.
Kita menyadari betul bahwa dalam penulisan makalah ini kurang dari sempurna oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca khusunya sanggat kaita harapkan untuk penulisan makalah selanjutnya agar lebih baik lagi.




DAFTAR PUSTAKA


Handayaningrat,  Soewarno. 1995. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. Jakarta: Gunung Agung.
Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen. Yogyakarta: BPFE .
Hasibuan, Melayu S.P. 2000. Menejemen (dasar,pengertian dan Masalah). Jakarta: Bumi Aksa .
Herujito Yayat, M. 2001. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: PT Grasindo.
Silalahi, Ulbert. 2009. Studi tentang Ilmu Administrasi. Bandung: Sinar Baru Algesindo.Kotler, P.(1980), Marketing Management: Analysis, Planning, and Control. 4th Ed. London: Prentice-Hall, Inc.
      Stanton, W.J.(1978), Fundamentals of Marketing, 5th Ed. Tokyo: Kogakusha, McGraw-Hill Book Company.
            Ferrel, O.C, Hirt, G. & Ferrel, L.(2008). Business: A Changing World. New York: McGraw-Hill Book Company.
Suandy,  Erly. 2001. Perpajakan, Edisi 1. Jakarta:  Salemba Empat.




















[1] S.P Melayu Hasibuan, Menejemen (dasar,pengertian dan Masalah), (Jakarta- Bumi Aksa, 2000), hal. 45
[2] Ibid., hal. 46
[3] P. Kotler, Marketing Management: Analysis, Planning, and Control. 4th Ed. (London: Prentice-Hall, Inc, 1980), hal. 89
[4] Ibid., hal. 90
[5] William J. Stanton, Prinsip Pemasaran, Alih Bahasa Wilhelmus W. Bokowatun, (Erlangga, Jakarta, 1991), hlm. 9
[6] Hani Handoko, Manajemen. (Yogyakarta: BPFE, 1999), hal. 79
[7] Ferrel, O.C, Hirt, G. & Ferrel, L. Business: A Changing World. (New York: McGraw-Hill Book Company, 2008), hal. 89
[8] Ulbert Silalahi, Studi tentang Ilmu Administrasi, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2009), hal. 231
[9] Soewarno Handayaningrat, Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen, (Jakarta: Gunung Agung, 1995), hal. 129
[10] M Herujito Yayat, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: PT Grasindo, 2001), hal. 58
[11] Ibid, hal. 59



Tidak ada komentar:

Posting Komentar