.arrow { font-size: 18px; font-family: serif; font-weight: 900; } .readmore-link { margin-top: 20px; border-bottom: 1px solid gainsboro; margin-left: 250px; }
SELAMAT DATANG DI BLOG HOLONG MARINA COMPUTER/ INANG GROUP CORPORATION

RAJA MAKALAH

RAJA MAKALAH

Minggu, 04 Desember 2016

KATA SALAM DALAM AL-QUR’AN




KATA SALAM DALAM
 AL-QUR’AN




D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
NAMA                                              NIM
1.      ROMA YANTI SIREGAR                       1410500009
2.      UMMI KALSUM                          1410500011
DOSEN PEMBIMBING :
SAID MUJAHID, S.T.H, M.Hum


ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
FAKULTAS SYARIAH DAN ILMU HUKUM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PADANGSIDIMPUAN
T.A 2016/2017





KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT Yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan Tugas makalah kami dengan tepat waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan makalah dengan judul “Kata Salam Dalam Al-Qur’an”, yang semoga dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk menambah ilmu khususnya dalam bidang sistem informasi manajemen.
Melalui kata pengantar ini penulis ingin meminta maaf apabila terdapat kekurangan dalam isi makalah maupun dari segi penulisan. Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat. Amiin.
.

Padangsidimpuan,   November 2016

Penyusun



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ ........... i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ........... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ ........... 1
A.    Latar Belakang .......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... ........... 2
A.    Salam dalam Al-qur’an............................................................................. ........... 2
B.     Jumlah Kata Salam yang terdapat dalam Al-Quran.............................. ........... 5
C.     Sejarah Salam........................................................................................................ 9
D.    Makna Dasar Salam.............................................................................................. 9
BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 10
A.    Kesimpulan ............................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA

 

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita tak lepas dari bertemu dengan orang-orang di sekitar kita, terutama bertemu dengan sesama muslim. Salam merupakan ucapan penghormatan kita kepada saudara muslim, yang bertujuan agar menumbuhkan rasa kecintaan terhadap sesama dan menghilangkan sifat sombong dari diri seorang muslim. Begitu pula halnya menjawab salam adalah suatu keharusan yang harus kita jawab, walaupun menjawabnya dengan jawaban yang sama, ataupun menjawabnya dengan yang lebih baik.
Salah satu amalan yang dapat membuat keimanan sempurna adalah mengucapkan salam kepada siapa saja yang kita temuai, baik itu yang sudah dikenal maupun yang belum dikenal. Ucapan salam yang biasa kita ucapkan adalah "Assalamu'alaikum Warrahmatullaahi Waabaarakatuh". Ucapan salam tersebut artinya adalah "kesejahteraan, rahmat dan bekah Allah swmoga dilimpahkan kepadamu.
Ayat Al Qur'an tentang keutamaan salam sebelumnya sudah saya singung dalam artikel kerjakan 3 amalan ini maka keimanan anda akan sempurna. Dan berikut adalah ayat Al Quran dan hadits tentang mengucapkan salam.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Salam dalam Al-qur’an
Salam, artinya damai; pernyataan hormat; dan ucapan assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Dalam perspektif Islam, mengucapkan salam assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh --atau ringkasnya assalamu'alaikum-- artinya menyampaikan pesan damai, rasa hormat, dan doa.
Secara etimologis, kata سلام berasal dari kata dasar salima (سلم) yang berarti selamat dan bebas dari bahaya. Al-Qur’an menggambarkan kata ini untuk aneka makna, salah satunya yaitu sebagai ucapan “salam” yang bertujuan mendoakan orang lain agar mendapat keselamatan dan kesejahteraan (QS. Adz-Dzariyat [51]: 25). Kata as-salam ” السلام “ juga termasuk salah satu dari sifat-sifat Allah, sebagaimana yang terdapat di dalam Al-Qur’an, yaitu pada QS. Al-Hasyr [59]: 23. Allah as-salam berarti Dia Yang Mahaesa itu terhindar dari segala aib, kekurangan dan kepunahan yang dialami oleh para makhluk.[1]
Salam adalah salah satu perbuatan yang istimewa dibandingkan dengan yang lainnya. Menurut kaidah umum perbuatan yang hukumnya fardu itu lebih utama dari pada perbuatan yang hukumnya sunnah, tetapi sebaliknya bagi salam. Walaupun menjawab salam hukumnya adalah wajib dan memulai salam hukumnya sunnah, tetapi memulai salam lebih utama dari pada menjawab salam.[2]
Ucapan salam telah menjadi tradisi dalam pergaulan hidup manusia. Dalam kehidupan sehari-hari kita melihat setiap ummat Islam selalu mengucapkan : “Assalamu’alaikum” ketika bertemu satu dengan yang lain atau ketika bertamu bahkan setiap kali memasuki rumah sekalipun rumah kosong. Begitupun dalam berpidato, berkirim surat atau undangan selalu tercantum tulisan “Assalamu’alaikum”. Ucapan/tulisan tersebut benar-benar telah mendarah daging dan tak dapat dipisahkan dalam kehidupan ummat Islam.[3]
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh artinya "semoga keselamatan, keberkahan, dan kasih sayang (rahmat) dari Allah SWT menyertai Anda/kalian". Al-Quran menegaskan, selain doa, salam adalah penghormatan.
a.       Petunjuk Al-Qur’an tentang ucapan salam
Allah berfirman : Q.S. Al An’Am (6) :54
#sŒÎ)ur x8uä!%y` šúïÏ%©!$# tbqãZÏB÷sム$uZÏG»tƒ$t«Î/ ö@à)sù íN»n=y öNä3øn=tæ ( |=tGx. öNä3š/u 4n?tã ÏmÅ¡øÿtR spyJôm§9$# ( ¼çm¯Rr& ô`tB Ÿ@ÏJtã öNä3YÏB #Läþqß 7's#»ygpg¿2 ¢OèO z>$s? .`ÏB ¾ÍnÏ÷èt/ yxn=ô¹r&ur ¼çm¯Rr'sù Öqàÿxî ÒOÏm§ ÇÎÍÈ  
Artinya : 54. Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, Maka Katakanlah: "Salaamun alaikum[476]. Tuhanmu telah menetapkan atas Diri-Nya kasih sayang[477], (yaitu) bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan[478], kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan Mengadakan perbaikan, Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.[4]
Ayat ini memberi petunjuk bahwa :
a)      Yang wajib mengucapkan “SALAM” adalah yang didatangi.
b)      Jika yang datang meng-imani ayat-ayat Allah.
c)      Ucapan salamnya adalah : “SALAMUN’ALAIKUM”.
Allah Berfirman dalam Q.S. Az Zumar (39):73
t,Åur šúïÏ%©!$# (#öqs)¨?$# öNåk®5u n<Î) Ïp¨Zyfø9$# #·tBã ( #Ó¨Lym #sŒÎ) $ydrâä!%y` ôMysÏGèùur $ygç/ºuqö/r& tA$s%ur óOçlm; $pkçJtRtyz íN»n=y öNà6øn=tæ óOçFö7ÏÛ $ydqè=äz÷Š$$sù tûïÏ$Î#»yz ÇÐÌÈ  
Artinya : 73. Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam syurga berombong-rombongan (pula). sehingga apabila mereka sampai ke syurga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! Maka masukilah syurga ini, sedang kamu kekal di dalamnya".
Ayat diatas menunjuk adanya konsistensi aturan pengucapan salam seperti dalam Q.S. 6:54 yaitu :
a)      Yang mengucapkan salam adalah penjaga sorga (yang didatangi).
b)      Yang menerima salam adalah penghuni sorga (mu’min) yang baru datang.
Allah Berfirman dalam Q.S. Huud (11):69
ôs)s9ur ôNuä!%y` !$uZè=ßâ tLìÏdºtö/Î) 2uŽô³ç6ø9$$Î/ (#qä9$s% $VJ»n=y ( tA$s% ÖN»n=y ( $yJsù y]Î7s9 br& uä!%y` @@ôfÏèÎ/ 7ŠÏYym ÇÏÒÈ  
Artinya : 69. Dan Sesungguhnya utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat) telah datang kepada lbrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan: "Selamat." Ibrahim menjawab: "Selamatlah," Maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang.
Ayat ini menegaskan bahwa :[5]
a)      Para malaikat yang datang tidak mengucapkan “SALAMUN’ALAIKUM” karena mereka mengerti aturan main dalam Q.S. 6:54
b)      Nabi Ibrahim juga tidak mengucapkan “SALAMUN’ALAIKUM” karena tidak mengetahui kalau yang datang adalah para malaikat.
c)      Jika yang didatangi tidak mengucapkan “SALAMUN’ALAIKUM” maka yang datang mengucapkan kata “SALAMA”.
d)     Jika yang datang mengucapkan “SALAMA” maka yang didatangi boleh menjawab dengan kata “SALAM”
Dari ayat-ayat Al-Quran tersebut kita mendapat pelajaran tentang “SALAM” sebagai berikut :[6]
1)      Ucapan “SALAMUN’ALAIKUM” adalah mutlak milik mu’min calon penghuni sorga.
2)      Hanya yang ”IMAN” dengan ayat-ayat Alloh boleh menerima ucapan “SALAMUN’ALAIKUM”.
3)      Yang wajib mengucapkan “SALAMUN’ALAIKUM” adalah orang yang didatangi bukan yang datang.
4)      Yang datang hanya boleh mengucapkan kata “SALAMA” tanpa kata “’ALAIKUM”.
5)      Ucapan “SALAMUN’ALAIKUM” tidak boleh diobral dengan semena-mena.

B.     Jumlah Kata Salam yang terdapat dalam Al-Quran
Salam Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh [ اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ ] sering dipakai umat Islam untuk meningkatkan hubungan persaudaraan antar semua umat muslim, yang mempunyai makna saling mendoakan dalam kebaikan serta mengingat kebesaran / kemuliaan Allah SWT.
Keutamaan mengucapkan salam pada saat akan memasuki rumah tertulis pada Al-Qur'an Surat An-Nuur [24]:27
$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä Ÿw (#qè=äzôs? $·?qãç/ uŽöxî öNà6Ï?qãç/ 4_®Lym (#qÝ¡ÎSù'tGó¡n@ (#qßJÏk=|¡è@ur #n?tã $ygÎ=÷dr& 4 öNä3Ï9ºsŒ ׎öyz öNä3©9 öNä3ª=yès9 šcr㍩.xs? ÇËÐÈ  
Artinya : 27. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.
Kata Salam  [ اَلسَّلَامُ ] telah disebutkan dan tertulis di dalam Al-Qur’an sebanyak 12 ayat pada 10 Surat, berikut ini ayat-ayatnya :[7]
a.       QS. An-Nisaa’ [4]:94
$pkšr'¯»tƒ šúïÏ%©!$# (#þqãZtB#uä #sŒÎ) óOçFö/uŽŸÑ Îû È@Î6y «!$# (#qãZ¨Šu;tFsù Ÿwur (#qä9qà)s? ô`yJÏ9 #s+ø9r& ãNà6øŠs9Î) zN»n=¡¡9$# |Mó¡s9 $YZÏB÷sãB šcqäótGö;s? šßttã Ío4quŠysø9$# $u÷R9$# yZÏèsù «!$# ÞOÏR$tótB ×otŠÏVŸ2 4 šÏ9ºxx. NçGYà2 `ÏiB ã@ö6s%  ÆyJsù ª!$# öNà6øn=tã (#þqãZ¨t7tFsù 4 žcÎ) ©!$# šc%x. $yJÎ/ šcqè=yJ÷ès? #ZŽÎ6yz ÇÒÍÈ  
Artinya : 94. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, Maka telitilah dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan "salam" kepadamu[338]: "Kamu bukan seorang mukmin" (lalu kamu membunuhnya), dengan maksud mencari harta benda kehidupan di dunia, karena di sisi Allah ada harta yang banyak. begitu jugalah Keadaan kamu dahulu[339], lalu Allah menganugerahkan nikmat-Nya atas kamu, Maka telitilah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
b.      QS. Yunus [10]:10~
öNßg1uqôãyŠ $pkŽÏù šoY»ysö6ß §Nßg¯=9$# öNåkçJ§ÏtrBur $pkŽÏù ÖN»n=y 4 ãÅz#uäur óOßg1uqôãyŠ Èbr& ßôJptø:$# ¬! Éb>u šúüÏJn=»yèø9$# ÇÊÉÈ  
Artinya : 10. Do'a[671] mereka di dalamnya Ialah: "Subhanakallahumma"[672], dan salam penghormatan mereka Ialah: "Salam"[673]. dan penutup doa mereka Ialah: "Alhamdulilaahi Rabbil 'aalamin"[674].
c.       QS. Ar-Ra'd [13]:24
íN»n=y /ä3øn=tæ $yJÎ/ ÷Län÷Žy9|¹ 4 zN÷èÏYsù Ót<ø)ãã Í#¤$!$# ÇËÍÈ  
Artinya : 24. (sambil mengucapkan): "Salamun 'alaikum bima shabartum"[772]. Maka Alangkah baiknya tempat kesudahan itu.
d.      QS. Maryam [19]:62
žw tbqãèyJó¡o $pkŽÏù #·qøós9 žwÎ) $VJ»n=y ( öNçlm;ur öNßgè%øÍ $pkŽÏù Zotõ3ç/ $|ϱtãur ÇÏËÈ  
Artinya : 62. Mereka tidak mendengar Perkataan yang tak berguna di dalam syurga, kecuali Ucapan salam. bagi mereka rezkinya di syurga itu tiap-tiap pagi dan petang.
e.       QS. An-Nuur [24]:27
$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä Ÿw (#qè=äzôs? $·?qãç/ uŽöxî öNà6Ï?qãç/ 4_®Lym (#qÝ¡ÎSù'tGó¡n@ (#qßJÏk=|¡è@ur #n?tã $ygÎ=÷dr& 4 öNä3Ï9ºsŒ ׎öyz öNä3©9 öNä3ª=yès9 šcr㍩.xs? ÇËÐÈ  
Artinya : 27. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.
f.       ~QS. Al-Ahzab [33]:44
öNßgçG¨ŠÏtrB tPöqtƒ ¼çmtRöqs)ù=tƒ ÖN»n=y 4 £tãr&ur öNçlm; #\ô_r& $VJƒÌx. ÇÍÍÈ  
Artinya : 44. Salam penghormatan kepada mereka (orang-orang mukmin itu) pada hari mereka menemui-Nya Ialah: Salam[1224]; dan Dia menyediakan pahala yang mulia bagi mereka.
g.      QS. Yaasiin  [36]:58
ÖN»n=y Zwöqs% `ÏiB 5b>§ 5OŠÏm§ ÇÎÑÈ  
Artinya : 58. (kepada mereka dikatakan): "Salam", sebagai Ucapan selamat dari Tuhan yang Maha Penyayang.
h.      QS. Al-Waaqiah  [56]:26
žwÎ) WxŠÏ% $VJ»n=y $VJ»n=y ÇËÏÈ  
Artinya : 26. Akan tetapi mereka mendengar Ucapan salam.
Salam merupakan salah satu akar kata ISLAM, yang artinya damai dan menebarkan kedamaian & keselamatan.
Salam juga termasuk nama indah Allah SWT (Asmaul Husna). Dari Ibnu Mas'ud ra, Rasulullah Saw bersabda:
"As-Salam termasuk salah satu asma Allah Ta'ala yang diletakkan Allah dibumi, maka sebarkanlah. Karena apabila orang muslim melewati sekelompok orang, lalu ia memberi salam kepada mereka, maka ia memiliki kelebihan satu derajat diatas mereka dengan mengingatkan salam kepada mereka. Jika mereka tidak menjawabnya, maka ia dijawab oleh yang lebih baik dari mereka (yakni para malaikat)" (HR. Al-Bazzar dan Baihaqi).
Karena salam adalah salah satu nama dari nama-nama Allah, kalimat ‘Assalaamu ‘alaik’ juga bisa berarti "Allah bersamamu" atau "engkau dalam penjagaan Allah" --sehingga keselamatan pun menyertaimu.

C.    Sejarah Salam
Sejarah salam sama tuanya dengan sejarah umat manusia. Ucapan salam sudah ada sebelum Nabi Adam as diturunkan ke dunia.
Dari Abu Hurairah ra , Rasulullah Saw bersabda, "Allah telah menciptakan Nabi Adam as dengan bentuk yang panjang (tingginya) nya 60 dziro (+/- 30 m). Tatkala Nabi Adam as sudah tercipta, Allah berfirman: "Pergilah dan berilah ucapan salam kepada para malaikat yang duduk , dan perhatikan penghormatan apa yang mereka berikan kepadamu. Karena itu merupakan penghormatan kepadamu dan kepada anak cucumu (kelak)".[8]
Lalu Nabi Adam as mengucapkan : "Assalamualaikum" dan para malaikat pun menjawab : "Assalamu'alaika wa rahmatullah". Kata warahmatullah yangg ditambahkan para malaikat berarti: "Semoga Allah memberi rahmat kepadamu" (HR. Muttafaqun 'Alaih).
Dari beberapa ayat suci Al Quran dan Hadits diatas, sudah terbukti bahwa keutamaan mengucapkan salam sangat besar, so marilah kita apabila bertemu dengan sesama muslim baik itu bapak, ibu, nenek, paman, kakek, adik, kakak, saudara, teman, sahabat, guru, tetangga atau yang lainnya sebisa mungkin kita harus mengucapkan salam. Dengan mengucapkan salam kepada mereka maka kita juga sudah mendoakannya, bila mereka menjawab salamnya maka kita pun didoakan oleh mereka. Kita dan mereka akan saling mencintai, dan kita mencicil menjadi orang-oranng yang beriman yang akan masuk surga.

D.    Makna Dasar Salam
Salam secara harfiyah berarti selamat, damai dan sejahtera. Selamat berarti luput dari aib, cacat, kekurangan atau kebinasaan. Oleh karena itulah, jika terjadi kecelakaan, kemudian ada yang luput dari bencana itu maka dia disebut orang yang selamat. Seperti halnya uamt nabi Nuh yang disebut Allah sebagai uamt yang selamat, karena luput dari kehancuran dan kebinasaan banjir bah yang menimpa kaumnya.
Keselamatan ada yang berbentuk apsif dan ada yang berbentuk aktif. Jika kita memberikan ucapan selamat kepada teman yang meraih kesuksesan dalam sebuh tugas atau pekerjaan, maka itu berarti dia bukan hanya terlepas dari bahaya, kerugian atau keburukan, namun lebih jauh dia meraih kebajikan berupa keberhasilan.[9]
Keselamatan atau kedamaian adalah tujuan hakiki dari kehidupan setiap muslim. Oleh karena itulah, sorga juga disebut sebagai rumah kedamaian (dar as-salam).
Salam merupakan kedamaian yang dirasakan dalam hati seseorang. Lawannya adalah keresahan atau kegundahan hati. Keresahan hati tersebut bentuknya ada dua. Jika keresahan tersebut menyangkut apa yang akan terjadi maka hal itu disebut takut. Sementara, jika keresahan tersebut lahir terhadap apa yang sudah terjadi maka ia disebut sedih. Oleh karena itulah, muncul ungkapan “Dia takut akan kehilangan hartanya atau dia bersedih telah kehilangan hartanya”.[10]
Kepatuhan akan aturan dan perintah Allah akan mendatangkan kedamaian hati pada seseorang. Sementara itu, pelanggaran terhadap aturan dan perintah Allah akan mendatangkan kersehan hati. Itulah sebabnya, kenapa nabi Adam dan hawa diperintahkan keluar dari sorga dengan bibit permusuhan.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Salam, artinya damai; pernyataan hormat; dan ucapan assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam adalah ucapan yang disampaikan oleh seorang muslim kepada muslim lain, yang bertujuan untuk mendoakan agar mendapat keselamatan dan kesejahteraan dari Allah SWT. Hukum memulai salam adalah sunnah, sedangkan menjawab salam hukumnya adalah wajib. Menyebarkan salam mempunyai beberapa hikmah, salah satunya yaitu bisa menumbuhkan rasa saling mencintai antar sesama muslim (sebagaimana yang telah diterangkan di dalam hadis).
Dalam perspektif Islam, mengucapkan salam assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh --atau ringkasnya assalamu'alaikum-- artinya menyampaikan pesan damai, rasa hormat, dan doa.
Allah menggunakan kata salam dengan bentuk indefinitif atau nakirah sementara pada ayat kedua Allah menggunakan kata salam dengan bentuk marifat atau definitif. Di samping itu, Allah mengkaitkan kata salam dengan hari kelahiran, hari kematian, dan hari kebangkitan.
Salam merupakan kedamaian yang dirasakan dalam hati seseorang. Lawannya adalah keresahan atau kegundahan hati. Keresahan hati tersebut bentuknya ada dua. Jika keresahan tersebut menyangkut apa yang akan terjadi maka hal itu disebut takut. Sementara, jika keresahan tersebut lahir terhadap apa yang sudah terjadi maka ia disebut sedih.


DAFTAR PUSTAKA
Abdul baqi, Muhammad Fu’ad. 2010. Kumpulan Hadis Shahih Bukhari Muslim. Solo: Insan Kamil.
Bisri, Moh. Adib Bisri. 1997. Tarjamah Al-Faraidul Bahiyyah. Kudus: Menara Kudus.
Khoiri, Miftahul. 2010. Adab Nabi Saw. Jogjakarta: Hikam Pustaka.
Rosyidah, Ainur. Tt. Ukhuwah Islamiah. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
Sahabuddin, Dkk. 2007. Ensiklopedi Al-Qur’an: Kajian Kosa Kata. Jakarta: Lentera Hati.
Zuhri, Moh. 1992. Terjemah Sunan At-Tirmidzi. Semarang: cv. Asy-syifa’.



[1] Sahabuddin Dkk, Ensiklopedi Al-Qur’an: Kajian Kosa Kata, (Lentera Hati, Jakarta, 2007), hal. 870
[2] Moh. Adib Bisri, Tarjamah Al-Faraidul Bahiyyah, (Menara Kudus, Kudus, 1997), hal. 54
[3] Ibid., hal. 89
[4] Moh. Zuhri, Terjemah Sunan At-Tirmidzi, (Cv. Asy-Syifa’, Semarang, 1992), hal. 312-313.
[5] Ibid., hal. 245
[6] Ibid., hal. 245
[7] Ainur Rosyidah, Ukhuwah Islamiah, (Pustaka Insan Madani, Yogyakarta, Tt), hal. 29-33.
[8] Miftahul Khoiri, Adab Nabi Saw, (Hikam Pustaka, Jogjakarta, 2010), hal. 309.
[9] Ibid., hal. 310
[10] Muhammad Fu’ad Abdul Baqi, Kumpulan Hadis Shahih Bukhari Muslim, (Insan Kamil, Solo, 2010), hal. 653

Tidak ada komentar:

Posting Komentar