.arrow { font-size: 18px; font-family: serif; font-weight: 900; } .readmore-link { margin-top: 20px; border-bottom: 1px solid gainsboro; margin-left: 250px; }
SELAMAT DATANG DI BLOG HOLONG MARINA COMPUTER/ INANG GROUP CORPORATION

RAJA MAKALAH

RAJA MAKALAH

Kamis, 08 Desember 2016

KEMUKJIZATAN AL-QUR’AN DARI SEGI IPTEK LAFAZ DAN MAKNA SERTA KEMUKJIZATAN AL-QUR’AN DARI SEGI BAHASA DAN SUSUNAN KALIMATNYA DAN IPTEK



Tugas Ulumul Quran
KEMUKJIZATAN AL-QUR’AN DARI SEGI IPTEK LAFAZ DAN MAKNA SERTA KEMUKJIZATAN
AL-QUR’AN DARI SEGI BAHASA DAN
SUSUNAN KALIMATNYA DAN IPTEK
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:

NAMA            :                                              
1.      IDA FEBRIANI
2.      NURDIN
3.      VALVI RAISYAH LUBIS          
JURUSAN      : HUKUM EKONOMI SYARIAH 3
FAKULTAS   : SYARIAH DAN ILMU HUKUM
Dosen Pengampu:
HASIR BUDIMAN, M.SH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PADANGSIDIMPUAN
T.A 2015/2016



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Salah satu objek penting lainya dalam kajian ‘Ulumul Qur’an’ adalah perbincangan mengenai mukjizat. Persoalanmukjizat, terutama mukjizat Al-Qur’an , sempat menyeret para teolog klasik dalam perdebatan yang berkepenjangan, terutama antara teolog dari kalangan Mu’tazilah dan para teolog dari kalangan Ahlussunnah mengenai konsep shirfah.
Dengan perantara mukjizat, Allah mengingatkan manusia bahwa para rasul itu merupakan utusan yang mendapat dukungan dan bantuan dari langit. Mukjizat yang telah diberikan kepada para nabi mempunyai fungsi yang sama, yaitu memainkan perananya dan mengatasi kepandaian kaumnya disamping membuktikan bahwa kekuasaan Allah itu berada diatas segala-galanya.
Suatu umat yang tinggi pengetahuanya dalam ilmu kedokteran, misalnya tidak wajar dituntun dengan mukjizat dalam ilmu tata bahasa, begitu pula sebaliknya. Tuntunan dan pengarahan yang ditunjukan pada suatu umat harus berkaitan dengan pengetahuan mereka karena Allah tidak akan mengarahkan suatu umat pada hal-hal yang tidak mereka ketahui. Tujuanya adalah agar tuntunan dan pengarahan Allah bermakna. Disitulah letak mukjizat yang telah diberikan kepada para Nabi.
B.       Rumusan Masalah
Agar lebih memperjelas tentang mukjizat Al-Qur’an. Maka penulis merumuskan masalah mukjizat sebagi berikut:
1.      Apa pengertian mukjizat?
2.      Apa macam-macam mukjizat?
3.      Apa saja bukti historis kegagalan menandingi Al-Qur'an?
4.      Bagimana segi-segi kemukjizat Al-Qur'an dan Urgensi?
C.      Tujuan Penulisan
1.      Untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah Ulumul Qur’an .
2.      Untuk mengetahui seluk-beluk mukjizat Al-Qur’an dan menambah wawasan pengetahuan, khusunya dalam bidang Kemukjizatan Al-Qur’an.


BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Mukjizat
Menurut bahasa kata Mu’jizat berasal dari katai’jaz diambil dari kata kerja a’jaza-i’jaza yang berarti melemahkan atau menjadikan tidak mampu. Pelakunya (yang melemahkan) dinamai mu’jiz. Bila kemampuannya melemahkan pihak lain amat menonjol sehingga mampu membungkam lawan, ia dinamai mu’jizat.[1]
Menurut istilah Mukjizat adalah  peristiwa luar biasa yang terjadi melalui seseorang yang mengaku Nabi, sebagai bukti kenabiannya. Dengan redaksi yang berbeda, mukjizat didefinisikan pula sebagai suatu yang luar biasa yang diperlihatkan Allah SWT. Melalui para Nabi dan Rasul-Nya, sebagai bukti atas kebenaran pengakuan kenabian dan kerasulannya.
Kata I’jaz dalam bahasa Arab berarti menganggap lemah kepada orang lain. Sebagimana Allah berfirman:
ßN÷yftãr& ÷br& tbqä.r& Ÿ@÷WÏB #x»yd É>#{äóø9$# yͺuré'sù nouäöqy ÓŁr& ( yxt7ô¹r'sù z`ÏB tûüÏBÏ»¨Y9$# ÇÌÊÈ
Artinya:
“…Mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini” (QS. Al Maidah (5): 31)
Maksud kumukjizatan Al-Qur’an bukan semata mata untuk melemahkan manusia atau menyadarkan mereka atas kelemahanya untuk mendatangkan semisal Al-Qur’an akan tetapi tujuan yang sebenarnya adalah untuk menjelaskan kebenaran Al-Qur’an dan Rasul yang membawanya dan sekaligus menetapkan bahwa sesuatu yang dibawa oleh mereka hanya sekedar menyampaikan risalah Allah SWT, mengkhabarkan dan menyerukan.
Unsur-unsur mukjizat, sebagaimana dijelaskan oleh Quraish Shihab, adalah:[2]




[1] Masfuk , Zuhdi, Drs.. Pengantar Ulumul Qur`an. Surabaya: P.T Bina Ilmu, 1987. Hal. 15
[2] Prof. Ash-Shiddieqy. Ilmu-ilmu al-Qur`an dan Media-media Pokok dalam Menafsirkan al-Qur`an. Jakarta: Bulan Bintang, 1967. Hal. 98

Tidak ada komentar:

Posting Komentar