.arrow { font-size: 18px; font-family: serif; font-weight: 900; } .readmore-link { margin-top: 20px; border-bottom: 1px solid gainsboro; margin-left: 250px; }
SELAMAT DATANG DI BLOG HOLONG MARINA COMPUTER/ INANG GROUP CORPORATION

RAJA MAKALAH

RAJA MAKALAH

Minggu, 04 Desember 2016

MATERI PENGAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DENGAN MATERI TAREH



MATERI PENGAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
 (PAI) DENGAN MATERI TAREH

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

NAMA          : LIANA SARI HARAHAP
NIM              : 1420100137

                                                       
DOSEN PEMBIMBING:
Drs. SAMSUDDIN, M.Ag
NIP. 19640205 199403 1 001


JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PADANGSIDIMPUAN
T.A 2016/2017


KATA PENGANTAR

Alhamduliilahirobbil’alamin, penulis memuji syukur kehadirat Allah SWT karena sampai detik ini Allah SWT masih bermurah hati memberikan segala karunia-Nya sehangga penulis dapat menyelesaikan makalah  “Metode Pengajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan Materi Tareh” yang disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Psikologi.
Salam sejahtera semoga tetap tercurahkan pada nabi Muhammad SAW sebagai Rahmatan Lil’alamin. Semoga kelak kita menjadi salah satu umatnya yang mendapatkan syafa’at dari beliau. Amin, Ya Robbal’alamin.
Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan baik dari segi moril maupun materil dan yang secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai hamba Allah Swt, penulis yakin bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi memperoleh hasil yang lebih baik dikesempatan mendatang.

                                                          Padangsidimpuan,    Desember 2016





                                                                      Penulis


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................   i
DAFTAR ISI...............................................................................................   ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................   1
A.    Latar Belakang.................................................................................   1
BAB II PENDAHULUAN.........................................................................   2
A.    Pengertian Metode...........................................................................   2
B.     Pengertian Mengajar........................................................................   2
C.     Pengertian Tareh Pendidikan Islam.................................................   3
D.    Pentingnya pelajaran Tarikh.............................................................   5
E.     Obyek dan Metode Tareh Pendidikan Islam...................................   6
F.      Metode-Metode Pengajaran dalam Tarikh.......................................   7
BAB III PENUTUP....................................................................................   12
A.    Kesimpulan......................................................................................   12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................   13

  


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pendidikan islam merupakan warisan dan perkembangan budaya manusia yang bersumber dan berpedoman ajaran islam dalam rangka terbentuknya kepribadian utama menurut islam. Munculnya ilmu pendidikan telah memotivasi umat islam untuk menelusuri perjalanan sejarah pendidikan islam. Teori-teori yang berkaitan dalam dunia pendidikan besar gunanya dalam mengumpulkan fakta-fakta sejarah yang selanjutnya menempatkan fakta-fakta tersebut dalam konteks sejarahnya dengan demikian pembahasan sejarah pendidikan tidak sekedar menempatkan peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan perkembangan dan perjalanan pendidikan islam sesuai dengan urutan-urutan peristiwa.  
Lebih dari itu sejarah pendidikan islam menuntut pengungkapan realitas sosial muslim untuk menjawab suatu peristiwa yang terjadi.Dengan demikian sejarah pendidikan islam bukanlah ilmu berdiri sendiri namun merupakan bagian dari sejarah pendidikan secara umum. Sejarah pendidikan merupakan uraian sistematis dari segala sesuatu yang telah dipikirkan dan dikerjakan dalam lapangan pendidikan pada waktu yang telah lampau. Sejarah pendidikan menguraikan perkembangan pendidikan dari dahulu hingga sekarang.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Metode
Pengertian Metode dalam mengajar adalah sebagai teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa didalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami, dan digunakan oleh siswa dengan baik. Sedangkan metedologi pengajaran adalah suatu ilmu yang membicarakan tentang jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan pengajaran, jadi dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan metode mengajar pendidikan adalah cara sistematis dan terencana yang digunakan untuk melakukan suatu pengajaran dalam pendidikan Agama Islam untuk dapat mencapai hasil yang maksimal dari tujuan yang telah ditentukan sebelumnya
Metode pendidikan sebenarnya bertujuan untuk menjadikan proses dan hasil belajar mengajar lebih berdaya guna dan berhasil guna dan menimbulkan kesadaran anak didik untuk mengamalkan ketentuan melalui teknik motivasi yang menimbulkan gairah belajar anak didik secara mantap disamping bermanfaat untuk mengantarkan tercapainya tujuan pendidikan yang di cita-citakan.

B.     Pengertian Mengajar
H.M.Arifin merumuskan pengertian mengajar sebagai suatu kegiatan penyampaian bahan pelajaran kepada pelajar agar dapat menerima, menanggapi, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Roestiyah NK menyatakan pula bahwa mengajar adalah bimbingan kepada anak dalam proses belajar.[1]
Namum ada pula yang mengatakan bahwa mengajar adalah suatu proses pentransferan ilmu dari seorang guru kepada siswanya yang brtujuan untuk menembah dan mengembangkan khasanah keilmuan siswa dan mengamalkan ilmu Allah.

C.    Pengertian Tareh Pendidikan Islam
Tareh Pendidikan Islalm, terdiri dari tiga kata, Yaitu “tareh”, “pendidikan”, dan “Islam”. Kata Tareh dalam bahasa indonesia disebut juga sejarah, yang menurut bahasa berarti ketentuan masa. Sedang menurut istilah Tareh berarti “ keterangan yang telah terjadi di kalangan pada masa yang masih ada”. Dalam bahasa Inggris sejarah disebut history, yang berarti “ pengalaman masa lampau daripada umat manusia “The Past Experience of Mankind ”.[2] Dalam bahasa asing lainnya, peristilahan tareh (sejarah) disebut histore (perancis), geschicte (jerman), histoire atau Geschiedenis (belanda).[3]
Adapun Pengertian sejarah menurut para ahli sejarah antara lain :
1)    Sejumlah perubahan, kejadian dan peristiwa dalam kenyataan sekitar kita
2)    Cerita tentang perubahan, kejadian dan peristiwa yang merupakan realitas kehidupan.
3)    Ilmu yang bertugas  menyelidiki perubahan, kejadian, dan peristiwa yang merupakan realitas tersebut.[4]
Nouruzzaman Shiddiqie mendifinisikan sejarah sebagai peristiwa masa lampau yang tidak hanya sekadar memberi informasi tentang terjadinya peristiwa itu, tetapi juga memberikan interpretasi atas peristiwa yang terjadi dengan melihat hukum sebab-akibat. Sedangkan pengertian yang lain sejarah juga mencakup perjalanan hidup manusia dalam mengisi perkembangan dunia dari masa ke masa karena sejarah mempunyai arti dan bernilai sehingga manusia dapat membuat sejarah sendiri dan sejarah pun membentuk manusia.
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis dapat mengambil pemahaman bahwa sejarah merupakan nilai yang sangat penting karena manusia sebagai pelaku sejarah bisa membuat sejarah, dan berbagai kumpulan sejarah bisa membuat (menghasilkan) perilaku (budaya) baru bagi manusia.
Selanjutnya mari kita lihat pengertian Pendidikan, Menurut Zakiah Daradjat istilah pendidikan berasal dari  kata “didik” dengan memberinya awalan “pe” dan akhiran “kan”,  mengandung arti “perbuatan”. Istilah pendidikan ini semulanya berasal dari bahasa “yunani”, “Paedagogie”, yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian diterjemahkan kedalam bahasa inggris dengan “education” yang berarti pengembangan atau bimbingan. Dalam bahasa arab istilah ini sering disebut “tarbiyah” yang berarti pendidikan.[5]
Al-Abrasyi memberikan pengertian bahwa tarbiyah adalah mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna, dan bahagia, mencintai tanah air, tegap jasmaninya, sempurna budi pekertinya (akhlaqnya), teratur pikirannya, halus perasaannya, mahir dalam pekerjaannya, manis tutur katanya bak dengan tulisan maupun tulisan.[6]
Dengan demikian, pendidikan berarti segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya kearah kedewasaan.
Pengertian Pendidikan seperti yang lazim dipahami sekarang belum terdapat dizaman Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Tetapi usaha dan kegiatan yang dilakukan oleh nabi dalam menyampaikan seruan agama dengan berdakwah, menyampaikan ajaran, memberi contoh, melatih keterampilan berbuat, memberi motivasi dan menciptakan lingkungan sosial yang mendukung pelaksanaan ide pembentukan pribadi muslim itu, telah mencakup arti pendidikan dalam pengertian yang luas.[7]
Selanjutnya kita perhatikan pengertian Islam. Kata Islam secara semantik berasal dari akar kata salima artinya menyerah, tunduk, selamat. Islam artinya menyerahkan diri kepada Allah, dan dengan menyerahkan diri kepada-Nya maka ia memperoleh keselamatan dan kedamaian. Islam adalah di ucapkan dengan lisan, dibenarkan dengan hati dan di buktikan dengan perbuatan bahwa tiada tuhan selain Allah SWT dan Muhammad SAW adalah utusannya.[8]
Sementara Mahmud Syaltot, mantan rektor dan guru Besar Universitas Al-Azhar, Kairo, berpendapat sebagai berikut : Islam adalah agama (yang diturunkan) Allah yang ajarannya-ajarannya dalam bentuk pokok-pokok dan syariatnya diberikan kepada Nabi Muhammad SAW, dan menugaskan kepadanya untuk disampaikannya kepada seluruh umat manusia dan mendakwahnya.[9]
Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah dipaparkan diatas maka dapat dirumuskan tentang “ Tareh (Sejarah) Pendidikan Islam “ atau Tarihut Tarbiyyah Islamiyyah” sebagai berikut :
-          Keterangan mengenai pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam dari waktu ke waktu yang lain, sejak zaman lahirnya Islam sampai dengan masa sekarang.
-          Cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam, baik dari segi ide konsepsi maupun segi institusi dan operasional sejak zaman nabi Muhammad SAW sampai sekarang.[10]
Menurut Hasbullah sejarah pendidikan Islam diartikan sebagai:
-           Catatan peristiwa tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam dari sejak lahirnya sampai sekarang.
-          Suatu cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam baik dari segi gagasan atau ide-ide, konsep, lembaga maupun opersinalisasi sejak zaman nabi Muhammad hingga saat ini.
Dari dua sumber yang merumuskan sejarah pendidikan islam dapat disimpulkan bahwa kedua penjelasan memiliki maksud yang sama yaitu peristiwa atau cabang ilmu pengetahuan mengenai pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam dari segi ide, konsep, lembaga operasionalisasi dari sejak zaman nabi Muhammad saw sampai sekarang.

D.    Pentingnya pelajaran Tarikh
Ada pribahasa yang mengatakan “bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawannya”. Atas dasar itulah betapa kedudukan sejarah amat penting dalam suatu Negara dan agama. Selain itu nilai sejarah (history) menjadi salah satu pondasi dasar dalam pembentukan pendidikan di suatu Negara yang bertujuan untuk mengembang kan pendidikan secara optimal.
Jadi dapat disimpulkan betapa pentingnya pelajaran Tarikh dalam pendidikan formal untuk menciptakan dan membangun generasi yang meneladani perjuangan dan pencapaian para pahlawan islam dalam membela dan menyebarkan agama islam.

E.     Obyek dan Metode Tareh Pendidikan Islam
Sejarah biasanya ditulis dan dikaji dalam sudut pandangan suatu fakta atau kejadian tentang peradaban bangsa, maka obyek sejarah pendidikan mencangkup fakta fakta yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam baik informal, formal maupun non formal.
Sedangkan Mengenai metode sejarah pendidikan islam, walaupun terdapat hal-hal yang sifatnya khusus, akan tetapi berlaku kaidah-kaidah yang ada dalam penulisan sejarah. Kebiasaan daripada penelitian dan penulisan sejarah meliputi suatu perpaduan khusus keterampilan intelektual. Sejarawan harus menguasai alat-alat analisis untuk menilai kebenaran materi-materi sebenarnya, dan perpaduan untuk mengumpulkan dan menafsirkan materi-materi tersebut kedalam kisah yang penuh makna, sebagai seorang ahli, sejarahwan harus mempunyai sesuatu kerangka berpikir kritis baik dalam mengkaji materi maupun dalam menggunakan sumber-sumbernya.[11]
Untuk memahami sejarah pendidikan islam diperlukan suatu pendekatan atau metode yang bisa ditempuh adalah keterpaduan antara metode deskriptif, metode komparatif dan metode analisis sistensis.
-          Metode deskriptif
-          Metode komparatif
-          Metode analisis sintesis.
-          Selain metode diatasa ada juga beberapa metode yang dapat dipakai diantaranya:
-          Metode Lisan dengan metode ini pelacakan suatu obyek sejarah dengan menggunakan interview.
-          Metode Observasi dalam hal ini obyek sejarah diamati secara langsung.
-          Metode Documenter dimana dengan metode ini berusaha mempelajari secara cermat dan mendalam segala catatan atau dokumen tertulis.

F.     Metode-Metode Pengajaran dalam Tarikh
a.       Metode Ceramah
Metode ceramah merupakan metode mengajar yang sampai saat ini, menurut pengamatan penulis, iranyamasih mendominasi atau paling banyak digunakan guru dalam dunia pendidikan. Metode ceramah ialah, penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan penuturnya atau penjelasan lisan secara langsung terhadap siswa.[12] Dengan kata lain dapat juga dimaksudkan, bahwa metode ceramah atau lecturing itu adalah suatu cara penyajian atau penyampaian informasi melalui penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap siswanya. Dalam penyampaian tentang kemajuan dan kemunduran tiga kerajaan besar islam, guru hendaknya menjelaskan tentang tentang kemajuan dan kemunduran tiga kerajaan besar islam, penyebab dan dampaknya bagi agama Islam , dan juga semua yang berkenaan tentang kemajuan dan kemunduran tiga kerajaan besar islam, seperti peninggalan-peninggalan, tokoh-tokoh besar yang pernah hidup pada masa tiga kerajaan besar islam tersebut.
Metode ceramah wajar dilaksanakan apabila:
1)      Jumlah murid terlampau banyak sehingga sulit menyampaikan metode lain.
2)      Bahan yang disampaikan merupakan topik baru yang mengandung informasi, penjelasan atau uraian.
3)      Tidak ditemui bahan bahan yang disampaikan itu dalam buku yang akan dipergunakan oleh murid sebagai buku pedoman.
4)      Guru seorang pembicara yang mahir dan bersemangat dan dapat menarik serta merangsang perhatian murid.
5)      Bahan yang harus diajarkan banyak sekali sedangkan waktu amat terbatas.
6)      Apabila tidak ada alat-alat yang lain kecuali bahasa lisan.
Penggunaan metode ceramah dalam pendidikan Agama, hampir semua bahan/materi pendidikan agama dapat mempergunakan metode ini. Hanya saja pelaksanaannya/penerapannya harus dilengkapi dengan metode-metode lain yang sesuai.[13]
Kelebihan dari metode ini dalam soal ibadah yaitu dalam waktu relative singkat dapat disampaikan bahan sebanyak banyaknya, dan juga metode ini lebih fleksibel dalam arti bahwa jika waktu terbatas bahan dapat dipersingkat, akan tetapi dari segi kekurangannya yaitu pendengar cenderung menjadi pasif dan ada kemungkinan malah kurang tepat dalam mengambil kesimpulan, dan juga kadang-kadang guru sangat mengejar disampaikannya bahan yang sebanyak-banyaknya padahal murid belum sepenuhnya memahami materi pelajaran yang disampaikan tersebut.
b.       Metode Tanya Jawab
Metode ini termasuk metode yang tertua dan banyak digunakan dalam proses pendidikan, baik dilingkungan keluarga, masyarakat, maupun di sekolah. Socrates (469-399SM), menurut beliau orangtua dan anak di lingkuangan keluarga banyak menggunakan Tanya jawab untuk mengetahui sesuatu. Dalam pergaulan masyarakat sering digunakan Tanya jawab untuk mengetahui penjelasan tentang sesuatu. Demikian juga di sekolah, guru dan siswa banyak menggunakan metode ini sebagai cara dalam proses belajar mengajar.
Metode Tanya jawab ialah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertannyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru.[14] Dalam berkenaan tentang tentang kemunduran tiga kerajaan besar islam guru mengharapkan dari peserta didik jawaban yang tepat dan berdasarkan fakta, apalagi ini menyangkut tentang persoalan tarikh.
Dilihat dari waktu penyampaiannya, pertanyaan terbagi menjadi tiga:
1)      Pertanyaan awal pelajaran, yaitu pendahuluan yang dimaksud untuk menghubungkan pengetahuan yang telah lalu dengan pengetahuan yang baru.
2)      Pertanyaan di tengah-tengah berlangsungnya proses belajar mengajar.
3)      Pertanyaan akhir pelajaran, yaitu pelajaran penutup yang di maksudkan untuk mengulang, menghubungkan bagian-bagian topik bahasan, dan menarik kesimpulan pelajaran sehingga pelajar dapat memahami pelajaran dengan mudah.[15]
Metode Tanya jawab tepat dipergunakan untuk:
1)      Merangsang anak didik agar perhatiannya terarah kepada masalah yang sedang dibicarakan.
2)      Mengarah proses berfikir anak.
3)      Sebagai ulangan/evaluasi pelajaran yang telah diberikan.
4)      Sebagai selingan dalam ceramah/pembicaraan.
Kelebihan yang dimiliki dalam metode ini yaitu menjadikan situasi kelas menjadi sangat hidup, sangat positif sekali untuk melatih anak agar berani mengemukakan pendapatnya dengan lisan secara teratur, mendorong siswa lebih aktif dalam kelas, sedangkan kelemahannya yaitu apabila terdapat perbedaan pendapat maka akan memakan waktu lama dalam penyelesaiannya.
c.       Metode Diskusi
Diskusi ialah suatu proses yang melibatkan dua atau lebih individu yang berintegrasi secara verbal dan saling berhadapan muka mengenai tujuan atau sasaran yang sudah tertentu melalui cara tukar menukar informasi, mempertahankan pendapat, atau pemecahan masalah.[16]
Contoh:
Guru: “membuat 3 kelompok atas anak didik yang masing masing kelompok diberikan tugas untuk menjelaskan dan memaparka salah satu dari tiga kerajaan besar islam”.
Murid: “mencari bahan materi dan mengumpulkannya untuk didiskusikan dengan kelompoknya dan kelompoklain”.
Manfaat metode diskusi:
a)      Membantu murid untuk tiba kepada pengambilan keputusan yang lebih baik ketimbang ia memutuskan sendiri.
b)      Mereka tidak terjebak kepada jalan fikirannya sendiri yang kadang-kadang salah, penuh prasangka dan sempit.
c)      Berbagai diskusi timbul dari percakapan guru dan peserta didik mengenai sesuatu kegiatan belajar yang akan mereka lakukan.
d)     Diskusi kelompok/kelas memberi motivasi terhadap berfikir dan meningkatkan perhatian kelas terhadap apa-apa yang sedang mereka pelajari.
e)      Apabila dilaksanakan dengan cermat maka diskusi dapat merupakan cara belajar yang menyenangkan dan merangsang pengalaman.
Kelebihannya yaitu suasana menjadi lebih hidup, kesimpulan hasil diskusi mudah dipahami peserta didik, dan juga peserta didik dilatih belajar mematuhi peraturan-peraturan dan tata tertib dalam suatu musyawarah. Sedangkan kelemahannya yaitu kemungkinan ada anak yang tidak ikut aktif.
d.      Metode Demonstrasi
Istilah demonstrasi dalam pengajaran dipakai untuk menggambarkan suatu cara mengajar yang pada umumnya penjelasan verbal dengan suatu kerja fisik atau pengoperasian peralatan barang atau benda.
Contoh:
Guru: “memutarkan film tentang kemajuan dan kemunduran tiga kerajaan besar Islam”
Murid: “menyimak dan menyimpulkan cerita yang telah mereka saksikan bersama”
Karena pengertian lebih cepat dicapai, menambah keaktifan peserta didik, lebih-lebih kalau peserta didik diikut sertakan, dan juga dapat menambah pengalaman peserta didik karena peserta didik turut membantu pelaksaan suatu demonstrasi sehingga ia menerima pengalaman yang bisa mengembangkan kecakapannya. Metode demonstrasi tepat digunakan:
-          Untuk memudahkan berbagai jenis penjelasan, sebab penggunaan bahasa lebih terbatas.
-          Untuk menghindari verbalisme.
-          Untuk membantu anak dalam memahami dengan jelas jalannya suatu proses dengan penuh perhatian, sebab lebih menarik.[17]
Walaupun kami menyukai metode ini akan tetapi kami mengetahui bahwa metode ini pun memiliki kelebihan dan kekurangan seperti metode-metode yang lain, dan karena setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kelebihan dari metode ini sendiri yaitu dapat mengurangi kesalahan-kesalahan, karena penjelasan secara lisan banyak banyak menimbulkan salah paham atau salah tafsir dari peserta didik apalagi kalau penjelasan tentang suatu proses. Sedangkan kelemahannya yaitu akan sulit dilaksanakan kalau tidak di tunjang oleh tempat, waktu dan peralatan yang cukup.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Metode dalam mengajar adalah sebagai teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa didalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami, dan digunakan oleh siswa dengan baik.
M.Arifin merumuskan pengertian mengajar sebagai suatu kegiatan penyampaian bahan pelajaran kepada pelajar agar dapat menerima, menanggapi, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu.
Tareh (sejarah) Pendidikan Islam adalah  peristiwa atau cabang ilmu pengetahuan mengenai pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam dari segi ide, konsep, lembaga operasionalisasi dari sejak zaman nabi Muhammad saw sampai sekarang atau catatan peristiwa tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam sejak lahirnya hingga sekarang ini .
Obyek kajian Tareh  pendidikan islam adalah fakta-fakta pendidikan islam berupa informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam baik formal, informal dan non formal.
Untuk memahami sejarah pendidikan islam diperlukan suatu pendekatan atau metode yang bisa ditempuh adalah keterpaduan antara metode deskriptif, metode komparatif dan metode analisis sistensis.
Metode- metode pengajaran pada tareh yaitu metode ceramah, metode Tanya jawab, metode diskusi, dan metode demonstrasi.


DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Dudung. 2002. Sejarah Peradaban Islam. Yogyakarta: Lesfi.
Asy’arie, Musa. 2002. Filsafat Islam. Yogyakarta: Lesfi.
Nata, Abuddin. 2011. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta : Kencana.
Ramayulis. 2002. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kalam mulia.
_________ 2001. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta:Kalam Mulia.
Sudirman, dkk. 1992. Ilmu pendidikan. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
Sudiyono. 2009. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Rineka Cipta.
Yamin, Martinis, Maisah. 2012. Orientasi baru Ilmu Pendidikan. Jakarta: Referensi.
Zuhairini, dkk. 2008. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
___________ 1983. Metodik Khusus Pendidikan Agama.(Malang:Biro Ilmiah Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel.



[1] Ramayulis.Metodologi Pengajaran Agama Islam.(Jakarta:Kalam Mulia,2001).hlm.78
[2] Zuhairini dkk., Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal. 1
[3] Dudung Abdurrahman, Sejarah Peradaban Islam, (Yogyakarta: Lesfi, 2002), hal 4
[4] Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam,  (Jakarta : Kencana, 2011), hal 12
[5] Martinis Yamin, Maisah, Orientasi baru Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Referensi, 2012), hal  16
[6] Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Kalam mulia, 2002), hal 16
[7] Sudiyono, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Rineka Cipta, 2009), hal 6
[8] Musa Asy’arie, Filsafat Islam, (Yogyakarta: Lesfi, 2002), hal 5
[9] Abuddin Nata, Op. Cit,  Hal 20-21
[10] Zuhairini dkk., Op. Cit, hal 2
[11] Zuhairini dkk., Op. Cit, hal 2-3
[12] Sudirman N dkk.Ilmu pendidikan. ( Bandung:PT Remaja Rosdakarya,1992) hal.113
[13] Zuhairini,dkk.Metodik Khusus Pendidikan Agama.(Malang:Biro Ilmiah Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel ,1983).hlm.85-86
[14] Sudirman N dkk.Op. Cit. hal.118-119
[15] Ramayulis.Op. Cit. hlm.239-241
[16] Ramayulis.Op. Cit.hlm. 253
[17] Zuhairini,dkk.Op. Cit. hlm.94


Tidak ada komentar:

Posting Komentar