.arrow { font-size: 18px; font-family: serif; font-weight: 900; } .readmore-link { margin-top: 20px; border-bottom: 1px solid gainsboro; margin-left: 250px; }
SELAMAT DATANG DI BLOG HOLONG MARINA COMPUTER/ INANG GROUP CORPORATION

RAJA MAKALAH

RAJA MAKALAH

Selasa, 06 Desember 2016

ANALISIS PENGARUH



ANALISIS PENGARUH

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
NAMA                        : SADARUDDIN PANE
NIM                            : 14 401 00208

DOSEN PEMBIMBING :
DELIMA SARI


JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PADANGSIDIMPUAN
2016



KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillhahirabil’alamin, puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT. sebagai pencipta atas segala kehidupan yang kita lihat, kita dengar dan kita rasa yang senantiasa memberikan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah ini.  Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang tetap istiqomah hingga yaumil akhir.
Dalam kesempatan ini, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih dengan hati yang tulus kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, semoga Allah senantiasa membalas dengan kebaikan yang berlipat ganda.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak, guna perbaikan di masa yang akan datang. Akhirnya semoga amal baik yang telah diberikan oleh semua pihak kepada penulis, mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Wassalamu alaikum Wr.Wb.

                                                          Padangsidimpuan,    November 2016




                                                          Penulis


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................   i
DAFTAR ISI...............................................................................................   ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................   1
A.    Latar Belakang ................................................................................   1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................   2
A.    Analisis Regresi................................................................................   2
B.     Regresi Linear Sederhana................................................................   3
C.     Regresi Linear Berganda .................................................................   8
BAB III PENUTUP....................................................................................   14
A.    Kesimpulan......................................................................................   14
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pada umumnya , pemakaian persamaan regresi hanya terbatas pada jenis persamaan tunggal. Dimana pada bentuk persamaan seperti itu, satu variable tak bebas Y di pengaruhi oleh satu atau lebih variabel bebas X . pada bentuk persamam seperti ini hubungan antara y dan X bersifa 1a.Varabel bebas x sebagai penyebab dan variable tak bebas y sebagai akibat.
Tetapi pada keadaan tertentu, dua variabel itu saling berpengaruh. Yaitu variable X mempengaruhi variabel Y, dan sebaliknya variabel Y mempengaruhi variabel X. persamaan regresi yang memiliki sifat seperti ini disebut persamaan regresi simultan.
Jadi persamaan regresi simultan adalah himpunan persamaan regresi dimana variable tak bebas dalam satu atau lebih persamaan juga menjadi variable bebas pada beberapa persamaan lainnya. Sehingga dalam persamaan simultan satu vaiabel mempunyai dua peran sekaligus,yaitu sebagai variable tak bebas dan variable bebas.
Karena dalam persamaan simultan ini terjadi perubahanfungsi variable,maka pemakaian nama variable bebas dan tak bebas sudah tidak tepat lagi. Variable dalam persamaan simultan di bedakan menjadi variable endogen dan variable eksogen. Variable endogen adalah variable tak bebas di dalam persamaan simultan




BAB II
PEMBAHASAN
A.    Analisis Regresi
Analisis regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi dimasa yang akan datang berdasarkan informasi yang sekarang dimiliki agar memperkecil kesalahan. Regresi merupakan suatu alat ukur yang juga dapat digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya korelasi antarvariabel.[1] Jika kita memiliki dua buah variabel atau lebih maka sudah selayaknya apabila kita ingin mempelajari bagaimana variabel-variabel itu berhubungan atau dapat diramalkan. Analisis regresi dapat juga diartikan sebagai usaha memprediksi perubahan. Perubahan nilai suatu variabel dapat disebabkan karena adanya perubahan pada variabel-variabel lain yang mempengaruhinya. Misalnya, volume pupuk terhadap hasil panen padi, karena adanya perubahan volume pupuk maka produksi padi dengan sendirinya akan berubah. Dalam fenomena alam banyak sekali kejadian yang saling berkaitan sehingga perubahan pada variabel lain berakibat pada perubahan variabel lainnya. Teknik yang digunakan untuk menganalisis ini adalah analisis regresi.
Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan (prediction). Dengan demikian, analisis regresi sering disebut sebagai analisis prediksi. Karena merupakan prediksi, maka nilai prediksi tidak selalu tetap dengan nilai riilnya, semakin kecil tingkat penyimpangan antara nilai prediksi dengan nilai riilnya, maka semakin tepat persamaan regresinya. Analisis regresi mempelajari hubungan yang diperoleh dinyatakan dalam persamaan matematika yang menyatakan hubungan fungsional antara variabel-variabel.[2]  Hubungan fungsional antara satu variabel prediktor dengan satu variabel kriterium disebut analisis regresi sederhana (tunggal), sedangkan hubungan fungsional yang lebih dari satu variabel disebut analisis regresi ganda. Sehingga dapat didefinisikan bahwa: Analisis regresi adalah metode statistik yang digunakan untuk menentukan kemungkinan hubungan antara variabel-variabel.
Regresi linear adalah alat statistik yang dipergunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu atau beberapa variabel terhadap satu buah variabel. Variabel yang mempengaruhi sering disebut variabel bebas, variabel independen atau variabel penjelas. Variabel yang dipengaruhi sering disebut dengan variabel terikat atau variabel dependen. Regresi linear hanya dapat digunakan pada skala interval dan ratio. Secara umum regresi linear terdiri dari dua, yaitu regresi linear sederhana yaitu dengan satu buah variabel bebas dan satu buah variabel terikat; dan regresi linear berganda (regresi ganda) dengan beberapa variabel bebas dan satu buah variabel terikat. Analisis regresi linear merupakan metode statistik yang paling jamak dipergunakan dalam penelitian-penelitian sosial, terutama penelitian ekonomi. Program komputer yang paling banyak digunakan adalah SPSS (Statistical Package For Service Solutions).

B.     Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi linear sederhana dipergunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu buah variabel bebas terhadap satu buah variabel terikat. Persamaan umumnya adalah:[3]
Y = a + b X.
Dengan Y adalah variabel terikat dan X adalah variabel bebas. Koefisien a adalah konstanta (intercept) yang merupakan titik potong antara garis regresi dengan sumbu Y pada koordinat kartesius.
Analisis regresi linear sederhana merupakan salah satu metode regresi yang dapat dipakai sebagai alat inferensi statistik untuk menentukan pengaruh sebuah variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen).
Uji Regresi linear sederhana ataupun regresi linier berganda pada intinya memiliki beberapa tujuan, yaitu:[4]
1)        Menghitung nilai estimasi rata-rata dan nilai variabel terikat berdasarkan pada nilai variabel bebas.
2)        Menguji hipotesis karakteristik dependensi
3)        Meramalkan nilai rata-rata variabel bebas dengan didasarkan pada nilai variabel bebas diluar jangkaun sample.
a.       Interpretasi Output
1.      Koefisien determinasi
Koefisien determinasi mencerminkan seberapa besar kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians variabel terikatnya. Mempunyai nilai antara 0 – 1 di mana nilai yang mendekati 1 berarti semakin tinggi kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians variabel terikatnya.
2.      Nilai t hitung dan signifikansi
Nilai t hitung > t tabel berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat, atau bisa juga dengan signifikansi di bawah 0,05 untuk penelitian sosial, dan untuk penelitian bursa kadang-kadang digunakan toleransi sampai dengan 0,10.
3.      Persamaan regresi[5]
Sebagai ilustrasi variabel bebas: Biaya promosi dan variabel terikat: Profitabilitas (dalam juta rupiah) dan hasil analisisnya Y = 1,2 + 0,55 X. Berarti interpretasinya:
1)      Jika besarnya biaya promosi meningkat sebesar 1 juta rupiah, maka profitabilitas meningkat sebesar 0,55 juta rupiah.
2)      Jika biaya promosi bernilai nol, maka profitabilitas akan bernilai 1,2 juta rupiah.
Interpretasi terhadap nilai intercept (dalam contoh ini 1,2 juta) harus hati-hati dan sesuai dengan rancangan penelitian. Jika penelitian menggunakan angket dengan skala likert antara 1 sampai 5, maka interpretasi di atas tidak boleh dilakukan karena variabel X tidak mungkin bernilai nol. Interpretasi dengan skala likert tersebut sebaiknya menggunakan nilai standardized coefficient sehingga tidak ada konstanta karena nilainya telah distandarkan.
Contoh: Pengaruh antara kepuasan (X) terhadap kinerja (Y) dengan skala likert antara 1 sampai dengan 5. Hasil output yang digunakan adalah standardized coefficients sehingga Y = 0,21 X dan diinterpretasikan bahwa peningkatan kepuasan kerja akan diikuti dengan peningkatan kinerja atau penurunan kepuasan kerja juga akan diikuti dengan penurunan kinerja. Peningkatan kepuasan kerja dalam satu satuan unit akan diikuti dengan peningkatan kinerja sebesar 0,21 (21%).
b.      Contoh output Regresi Linier Sederhana dengan SPSS
Pada analisis regresi sederhana dengan menggunakan SPSS ada beberapa asumsi dan persyaratan yang perlu diperiksa dan diuji, beberapa diantaranya adalah :
1.           Variabel bebas tidak berkorelasi dengan disturbance term (Error). Nilai disturbance term sebesar 0 atau dengan simbol sebagai berikut: E (U / X) = 0,
2.           Jika variabel bebas lebih dari satu, maka antara variabel bebas (explanatory) tidak ada hubungan linier yang nyata,
3.           Model regresi dikatakan layak jika angka signifikansi pada ANOVA sebesar < 0.05, Predictor yang digunakan sebagai variabel bebas harus layak. Kelayakan ini diketahui jika angka Standard Error of Estimate < Standard Deviation,
4.           Koefisien regresi harus signifikan. Pengujian dilakukan dengan Uji T. Koefesien regresi signifikan jika T hitung > T table (nilai kritis),
5.           Model regresi dapat diterangkan dengan menggunakan nilai koefisien determinasi (KD = R Square x 100%) semakin besar nilai tersebut maka model semakin baik. Jika nilai mendekati 1 maka model regresi semakin baik,
6.           Residual harus berdistribusi normal,
7.           Data berskala interval atau rasio,
8.           Kedua variabel bersifat dependen, artinya satu variabel merupakan variabel bebas (variabel predictor) sedang variabel lainnya variabel terikat (variabel response).
Berikut ini contoh perhitungan regresi linier sederhana menggunakan software SPSS:
-          Proses mulai dengan memilih menu Analyze, kemudian pilih Linear,
Description: http://3.bp.blogspot.com/-70qUmN9pWA4/UCVYIu0A_mI/AAAAAAAAAbA/MAUk9h5dj2k/s1600/a1.jpg








Description: Menu Regresi Linear SPSS
Menu Regresi Linear SPSS
-          Description: http://4.bp.blogspot.com/-xLIKs1MGADc/UCVYRgZ1AeI/AAAAAAAAAbI/K5V5C3lBRdM/s1600/a2.jpgPilih variabel Y sebagai variabel dependen (terikat) dan X1 sebagai variabel independen (bebas) lalu klik tombol OK,









Description: Proses Regresi Linear SPSS
Proses Regresi Linear SPSS
-          Output SPSS akan menampilkan hasil berupa 4 buah tabel yaitu:
1)            Tabel variabel penelitian
2)            Ringkasan model (model summary)
3)            Tabel Anova, dan
4)            Tabel Koefisien.
Description: http://2.bp.blogspot.com/-1Bv3IqLBung/UCVYibLXWzI/AAAAAAAAAbQ/CwcaXaKrPMg/s1600/a3.jpg







Description: Output Regresi Linear SPSS
Output Regresi Linear SPSS
Cara membaca output spss hasil uji regresi linier tersebut adalah :
a)                  Tabel pertama menunjukkan variabel apa saja yang diproses, mana yang menjadi variabel bebas dan variabel terikat.
b)                  Tabel kedua menampilkan nilai R yang merupakan simbol dari nilai koefisien korelasi. Pada contoh diatas nilai korelasi adalah 0,342. Nilai ini dapat diinterpretasikan bahwa hubungan kedua variabel penelitian ada di kategori lemah. Melalui tabel ini juga diperoleh nilai R Square atau koefisien determinasi (KD) yang menunjukkan seberapa bagus model regresi yang dibentuk oleh interaksi variabel bebas dan variabel terikat. Nilai KD yang diperoleh adalah 11,7% yang dapat ditafsirkan bahwa variabel bebas X1 memiliki pengaruh kontribusi sebesar 11,7% terhadap variabel Y dan 88,3% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar variabel X1.
c)                  Tabel ketiga digunakan untuk menentukan taraf signifikansi atau linieritas dari regresi. Kriterianya dapat ditentukan berdasarkan uji F atau uji nilai Signifikansi (Sig.). Cara yang paling mudah dengan uji Sig., dengan ketentuan, jika Nilai Sig. < 0,05, maka model regresi adalah linier, dan berlaku sebaliknya. Berdasarkan tabel ketiga, diperoleh nilai Sig. = 0,140 yang berarti > kriteria signifikan (0,05), dengan demikian model persamaan regresi berdasarkan data penelitian adalah tidak signifikan artinya, model regresi linier tidak memenuhi kriteria linieritas.
d)                 Tabel keempat menginformasikan model persamaan regresi yang diperoleh dengan koefisien konstanta dan koefisien variabel yang ada di kolom Unstandardized Coefficients B. Berdasarkan tabel ini diperoleh model persamaan regresi : Y =38,256 + 0,229 X1.

C.    Regresi Linear Berganda
Regresi artinya peramalan, penaksiran, atau pendugaan pertama kali di perkenalkan pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton (1822 – 1911). Sehubungan dengan penelitiannya terhadap tinggi manusia. Penelitian tersebut membandingkan antara  tinggi anak laki-laki dan tinggi badan ayahnya. Untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung dan memprediksi variabel tergantung dengan menggunakan variabel bebas. Gujarati (2006) mendefinisikan analisis regresi sebagai kajian terhadap hubungan satu variabel yang disebut sebagai variabel yang diterangkan (the explained variabel) dengan satu atau dua variabel yang menerangkan (the explanatory).[6] Variabel pertama disebut juga sebagai variabel tergantung dan variabel kedua disebut juga sebagai variabel bebas. Jika variabel bebas lebih dari satu, maka analisis regresi disebut regresi linear berganda. Disebut berganda karena pengaruh beberapa variabel bebas akan dikenakan kepada variabel tergantung.
Regresi linear adalah alat statistik yang dipergunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu atau beberapa variabel terhadap satu buah variabel. Variabel yang mempengaruhi sering disebut variabel bebas, variabel independen atau variabel penjelas. Variabel yang dipengaruhi sering disebut dengan variabel terikat atau variabel dependen. Regresi linear hanya dapat digunakan pada skala interval dan ratio.
Secara umum regresi linear terdiri dari dua, yaitu regresi linear sederhana yaitu dengan satu buah variabel bebas dan satu buah variabel terikat; dan regresi linear berganda dengan beberapa variabel bebas dan satu buah variabel terikat. Analisis regresi linear merupakan metode statistik yang paling jamak dipergunakan dalam penelitian-penelitian sosial. Program komputer yang paling banyak digunakan adalah SPSS (Statistical Package For Service Solutions).
Analisis regresi linear berganda sebenarnya sama dengan analisis regresi linear sederhana, hanya variabel bebasnya lebih dari satu buah. Persamaan umumnya adalah:[7]
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + …. + bn Xn.
Dengan Y adalah variabel bebas, dan X adalah variabel-variabel bebas, a adalah konstanta (intersept) dan b adalah koefisien regresi pada masing-masing variabel bebas.
Interpretasi terhadap persamaan juga relatif sama, sebagai ilustrasi, pengaruh antara motivasi (X1), kompensasi (X2) dan kepemimpinan (X3) terhadap kepuasan kerja (Y) menghasilkan persamaan sebagai berikut:
Y = 0,235 + 0,21 X1 + 0,32 X2 + 0,12 X3[8]
Jika variabel motivasi meningkat dengan asumsi variabel kompensasi dan kepemimpinan tetap, maka kepuasan kerja juga akan meningkat
Jika variabel kompensasi meningkat, dengan asumsi variabel motivasi dan kepemimpinan tetap, maka kepuasan kerja juga akan meningkat.
Jika variabel kepemimpinan meningkat, dengan asumsi variabel motivasi dan kompensasi tetap, maka kepuasan kerja juga akan meningkat.
Interpretasi terhadap konstanta (0,235) juga harus dilakukan secara hati-hati. Jika pengukuran variabel dengan menggunakan skala Likert antara 1 sampai dengan 5 maka tidak boleh diinterpretasikan bahwa jika variabel motivasi, kompensasi dan kepemimpinan bernilai nol, sebagai ketiga variabel tersebut tidak mungkin bernilai nol karena Skala Likert terendah yang digunakan adalah 1.
Kegunaan Analisis Regresi Linear Berganda, Analisis Regresi Linear Berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel prediktor (variabel bebas) terhadap variabel terikat.
Contoh: Seorang Manajer Pemasaran deterjen merek “BOOM” ingin mengetahui apakah Promosi dan Harga berpengaruh terhadap keputusan konsumen membeli produk tersebut?
Hipotesis:
Ho : b1 = b2 = 0, Promosi dan Harga tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli deterjen merek “BOOM”.
Ha : b1 ¹ b2 ¹ 0, Promosi dan Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli deterjen merek “BOOM”.
Data Kasus
No.
Responden
Promosi
(X1)
Harga
(X2)
Keputusan Konsumen
(Y)
1
10
7
23
2
2
3
7
3
4
2
15
4
6
4
17
5
8
6
23
6
7
5
22
7
4
3
10
8
6
3
14
9
7
4
20
10
6
3
19
jumlah
60
40
170
Tabel Pembantu
No. Resp.
X1
X2
Y
X1Y
X2Y
X1X2
X12
X22
1
10
7
23
230
161
70
100
49
2
2
3
7
14
21
6
4
9
3
4
2
15
60
30
8
16
4
4
6
4
17
102
68
24
36
16
5
8
6
23
184
138
48
64
36
6
7
5
22
154
110
35
35
25
7
4
3
10
40
30
12
16
9
8
6
3
14
84
42
18
36
9
9
7
4
20
140
80
28
49
16
10
6
3
19
114
57
18
36
9
jumlah
60
40
170
1122
737
267
406
182

åY = an+b1+ å X1+b2 + å X2
å X1Y= a å X1+b1+ å X12+b2 å X1 X 2
åX2Y = a å X2+b1 å X1 X 2 + b2 å X22
170 = 10 a + 60 b1 + 40 b2……………………. (1)
1122 = 60 a + 406 b1 + 267 b2………………….. (2)
737 = 40 a +267 b1 + 182 b2………………….. (3)
Persamaan (1) dikalikan 6, persamaan (2) dikalikan 1:
1020 = 60 a + 360 b1 + 240 b2
35163 = 60 a + 406 b1 + 267 b2
-102 = 0 a + -46 b1+ -27 b2
-102 = -46 b1-27 b2……………………………………. (4)
Persamaan (1) dikalikan 4, persamaan (3) dikalikan 1:
680 = 40 a + 240 b1 + 160 b2
737 = 40 a + 267 b1 + 182 b2 _
-57 = 0 a + -27 b1 + -22 b2
-57 = -27 b1 – 22 b2………………………………….. (5)
Persamaan (4) dikalikan 27, persamaan (5) dikalikan 46:
-2754 = -1242 b1 – 729 b2
-2622 = -1242 b1 – 1012 b2 _
-132 = 0 b1 + 283 b2
b2 = -132:283 = -0,466
Harga b2 dimasukkan ke dalam salah satu persamaan (4) atau (5):
-102 = -46 b1- 27 (-0,466)
-102 = -46 b1+ 12,582
46 b1 = 114,582
b1 = 2,4909
Harga b1 dan b2 dimasukkan ke dalam persamaan 1:
170 = 10 a + 60 (2,4909) + 40 (-0,466)
170 = 10 a + 149,454 – 18,640
10 a = 170 – 149,454 + 18,640
a = 39,186 : 10 = 3,9186
Jadi:
a = 3,9186
b1 = 2,4909
b2 = -0,466
Keterangan:
a = konstanta
b1 = koefisien regresi X1
b2 = koefisien regresi X2
Persamaan regresi:
Y = 3,9186 + 2,4909 X1 – 0,466 X2
F Tabel
Dk Pembilang = k= 2
Dk Penyebut = n-k-1= 10-2-1= 7
F tabel = 4,74
Hipotesis
Ho : b1 = b2 = 0, Variabel Promosi Dan Harga Tidak Berpengaruh Signifikan Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Deterjen Merek ”BOOM”
Ha : b1 ¹ b2 ¹ 0, Variabel Promosi Dan Harga Berpengaruh Signifikan Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Deterjen Merek ”BOOM”
Kriteria:
F hitung _ F tabel = Ho diterima
F hitung > F tabel = Ho ditolak, Ha diterima
F hitung (5,25) > F tabel (4,74) = Ho ditolak, Ha Diterima
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Promosi dan Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli deterjen merek “BOOM”.

Analisis regresi linear berganda memerlukan pengujian secara serempak dengan menggunakan F hitung. Signifikansi ditentukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel atau melihat signifikansi pada output SPSS. Dalam beberapa kasus dapat terjadi bahwa secara simultan (serempak) beberapa variabel mempunyai pengaruh yang signifikan, tetapi secara parsial tidak. Sebagai ilustrasi: seorang penjahat takut terhadap polisi yang membawa pistol (diasumsikan polisi dan pistol secara serempak membuat takut penjahat). Akan tetapi secara parsial, pistol tidak membuat takut seorang penjahat. Contoh lain: air panas, kopi dan gula menimbulkan kenikmatan, tetapi secara parsial, kopi saja belum tentu menimbulkan kenikmatan.
Penggunaan metode analisis regresi linear berganda memerlukan uji asumsi klasik yang secara statistik harus dipenuhi. Asumsi klasik yang sering digunakan adalah asumsi normalitas, multikolinearitas, autokorelasi, heteroskedastisitas dan asumsi linearitas.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Analisis regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi dimasa yang akan datang berdasarkan informasi yang sekarang dimiliki agar memperkecil kesalahan. Regresi merupakan suatu alat ukur yang juga dapat digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya korelasi antarvariabel.
Analisis regresi linear sederhana dipergunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu buah variabel bebas terhadap satu buah variabel terikat.
Regresi artinya peramalan, penaksiran, atau pendugaan pertama kali di perkenalkan pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton (1822 – 1911). Sehubungan dengan penelitiannya terhadap tinggi manusia. Penelitian tersebut membandingkan antara  tinggi anak laki-laki dan tinggi badan ayahnya. Untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung dan memprediksi variabel tergantung dengan menggunakan variabel bebas.


DAFTAR PUSTAKA
Anto, Dajan, 1991. Pengantar Metode Statistik. Jilid 2. Jakarta : Lp3 S
Arif, Karseno. 1995.  Statistik I. Jakarta: Karunika
Hasan, Ikbal. 2003. Pokok-Pokok Materi Statistik 2. Jakarta: Bumi Aksara.
Kotler, Phillips (1997), “Manajemen Pemasaran”, Pt. Prenhallindo, Jakarta
Walpole, R.E. Dan R.H Myers. 1995. Ilmu Peluang Dan Statistika Untuk Insinyur Dan  Ilmuwan. Edisi Ke4. Itb. Bandung




[1] Walpole, R.E. Dan R.H Myers. Ilmu Peluang Dan Statistika Untuk Insinyur Dan  Ilmuwan. Edisi Ke4. Itb. (Bandung. 1995), hal. 87
[2] Anto, Dajan, Pengantar Metode Statistik. Jilid 2. (Jakarta : LP3S, 1991), hal. 54
[3] Ikbal Hasan, Pokok-pokok Materi Statistik 2. (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hal. 98
[4] Ibid., hal. 99
[5] Dajan Anto, Op. Cit., hal. 87
[6] Ikbal Hasan, Op. Cit., hal. 54
[7] Karseno Arif, Statistik I. (Jakarta: Karunika, 1995), hal. 34
[8] Phillips Kotler, “Manajemen Pemasaran”,( PT. Prenhallindo, Jakarta, 1997), hal. 54


Tidak ada komentar:

Posting Komentar